Kubu Raya - Pemerintah Desa Teluk Bayur, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat pada tahun 2021 akan memaksimalkan program pemberdayaan perempuan dengan menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), desa dan TP PKK RT (Dasa Wisma) untuk memperkuat kemandirian pangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi rumah tangga yang berkualitas.
Kepala Desa Teluk Bayur Agustari mengatakan, keterlibatan perempuan dalam pembangunan desa sangat diperlukan untuk menciptakan inovasi dan gagasan dalam mendukung program pemerintah daerah mengejar kemandirian pangan dan menghasilkan produk unggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) desa.
“Dengan adanya inovasi dan gagasan yang lahir dan dikembangkan ibu Dasa Wisma bersama ibu-ibu di desa memanfaatkan lahan pertanian, kita harapkan kemandirian pangan dan hasil produk UMKM Desa Teluk Bayur bisa menambah penghasilan ekonomi di setiap rumah tangga," kata Kepala Desa Teluk Bayur Agustari di Sungai Raya, Jumat (5/2).
Agus menuturkan, sampai saat ini pihaknya sudah menciptakan kelompok ibu-ibu pertanian di tingkat Dasa Wisma. Untuk mendukung program ini, Pemerintah Desa Teluk Bayur juga telah mengembangkan tanaman sayur-mayur yang dilakukan kelompok tani Dasa Wisma.
“Jika sayur mayur itu sudah memasuki musim panen, maka hasilnya juga akan dinikmati RT setempat, sehingga warga di setiap RT tidak perlu lagi membeli sayur mayur di pasar, karena mereka sudah bisa menghasilkan sayur mayur sendiri," ujarnya.
Agus menjelaskan, dengan memiliki lahan pertanian yang luas, pihaknya sejak tahun 2019 lalu memfokuskan program kemandirian pangan, karena menurutnya program yang juga menjadi program prioritas Bupati Kubu Raya ini dinilai sangat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan warganya.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias mendukung program bapak bupati Muda Mehendrawan yang menginginkan agar setiap desa memiliki basis pangan yang kuat. Dukungan warga ini dapat kita lihat, yang mana hampir semua lahan pertanian yang dimiliki desa kami ini dimanfaatkan warga untuk menanam berbagai jenis sayuran, meski mayoritas sudah ditanami padi. Namun kondisi ini membuktikan masyarakat desa kami faham dan mengerti kalau pangan merupakan hal utama yang perlu diperkuat, karena kata pak bupati, pangan merupakan panglimanya," katanya.
Pria yang pernah bekerja di bagian Kesra Setda Kubu Raya itu menambahkan, untuk tahun ini juga pihaknya telah mewacanakan untuk menanam keladi untuk dibuat kripik. Selain itu, melalui hasil kreativitas dan olahan dari ibu-ibu di desa, saat ini pihaknya sudah menghasilkan puluhan anyaman bakol dan besek yang telah diperjualbelikan melalui Galeri Dekransda Kubu Raya.
“Alhamdulillah, Ketua Dekranasda Kubu Raya bu Ocha (Rosalina Muda Mahendrawan) mengapresiasi hasil anyaman bakol dan besek dari PKK Desa, Dasa Wisma dan kelompok lansia desa Teluk Bayur dan akan dipamerkan di Galeri Dekransda," tuturnya.
Sebelumnya, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menegaskan, kemandirian pangan dan penguatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas perlu dikejar dengan quantum leap (lomptan jauh) agar memberikan rasa tenang dan mengejar kebaikkan kualitas hidup, karena semua rumah tangga dari 60 persen uangnya itu pasti digunakan untuk sektor pangan, Karena sektor panganlah yang berkontribusi besar dalam memberikan dampak positif bagi daerah ini, mengingat, meski pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kubu Raya pada 2020 tetap positif sebesar 1,16 persen.
"Saya selalu mengingatkan, kemandirian pangan ini sangat penting, karena sebagai fondasi Kubu Raya sejak awal terbentuk dan sejak dulu Kubu Raya menjadikan pangan sebagai panglimanya. Di tahun ketiga RPJMD Kubu Raya memfokuskan pada peningkatan daya saing dan juga memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," tegas Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.