Madiun – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Rumah Sakit Lapangan Joglo Dungus di Kota Madiun, Rabu (3/2). Wali Kota Madiun Maidi turut hadir dalam kegiatan peresmian fasilitas karantina untuk pasien COVID-19 tersebut.
"Ini untuk bersama. Tempatnya memang di sini tapi bisa digunakan untuk masyarakat Madiun Raya," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu mencontohkan fasilitas serupa bernama Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard di Malang yang juga untuk masyarakat Malang Raya. Karenanya, kendati berada di Kabupaten Madiun, keberadaan Rumah Sakit Lapangan Joglo Dungus berkapasitas 150 pasien tersebut dapat dipergunakan masyarakat Madiun dan sekitar.
Gubernur berharap hadirnya fasilitas karantina di wilayah Madiun Raya bisa membantu percepatan pemulihan pasien serta menjadi salah satu upaya pemutusan mata rantai penularan COVID-19.
‘’Ini merupakan upaya kita bersama untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Hadirnya rumah sakit lapangan ini semoga dapat memberikan fasilitas karantina yang maksimal sehingga pasien bisa segera sembuh dari COVID-19,’’ harapnya.
Wali Kota Madiun Maidi menyebut upaya Pemprov Jatim tersebut bakal memberikan manfaat besar untuk masyarakat Madiun Raya. Bagaimana tidak, keberadaan ruang isolasi cukup vital lantaran tingginya angka kasus COVID-19 belakangan ini.
Seperti diketahui, sejumlah ruang isolasi juga sempat penuh di Kota Madiun kendati sekarang juga sudah kembali longgar. Bahkan, keberadaan gerbong isolasi PT INKA juga disiapkan sebagai alternatif melonjaknya kebutuhan ruang isolasi. Karenanya, fasilitas tempat karantina akan sangat membantu pemerintah di daerah dalam penanganan Covid-19.
‘’Ini tentu akan sangat membantu karena memang diperlukan. Memang, saat ini ruang isolasi di kota kita cukup longgar. Di asrama haji kota kita, dari 91 kapasitas yang terisi sekitar 20 orang. Tetapi, kita tidak pernah tahu ke depan. Ya, semoga saja tidak terjadi penambahan yang signifikan,’’ jelasnya.
Namun, keberadaan pandemi COVID-19 memang tidak dapat disepelekan. Apalagi, Pemkot Madiun juga menggalakkan upaya tracing saat ini. Seperti diketahui, Pemkot Madiun melakukan pengambilan sampel dahak melalui metode swab kepada sekitar 300 orang hasil penelusuran kasus konfirmasi, Selasa (2/2) kemarin. Wali kota berharap ratusan orang tersebut memiliki hasil negatif.
‘’Memang kita galakkan untuk tracing kasusnya. Jadi kalau ada banyak kasus, itu memang kita kejar agar kasus segera ditemukan dan diberikan penanganan,’’ pungkasnya.