Untuk itu pada tahun 2021 ini, Dinas Kesehatan Kubu Raya menggelar AKSI dengan strategi ‘kepong bakol’ untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Marijan mengatakan, dirinya meminta kepada sekretaris, kepala bidang di Dinas Kesehatan, Direktur RSUD Kubu Raya dan seluruh Kepala Puskesmas untuk menandatangani program kinerja tahun 2021.
“Karena program kinerja ini tidak saya saja yang diukur, akan tetapi semuanya akan mendapatkan penilaian dari kinerjanya dan pada tahun 2021 ini, saya akan mengevaluasi setiap triwulannya untuk mengukur capaian kinerja dan semua ini sudah saya jadwalkan dengan sekretaris, kepala bidang dan kepala puskesmas,"katanya usai menghadiri AKSI Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2021 di Gardenia Resort and Spa, Senin (1/2).
Dirinya mengharapkan agar semua aksi ini bisa cepat berjalan agar bisa melihat dan mengkur capaian program-program strategis. Dalam hal ini Kepala Dinas Kesehatan memiliki satu sasaran strategis yaitu meningkatkan derajat kesehatan dengan indokatornya meningkatnya usia harapan hidup, termasuk di dalamnya penurunan angka AKI, AKB dan stunting.
“Untuk usia harapan hidup tahun 2019 target kita 69.91 persen dan realisasinya 70,43 persen. Pada tahun 2020 target kita 69,98 persen dan realisasinya Alhamdulillah mengalami kenaikkan sedikit sebesar 70,59 persen dan capaian kinerja kita pada tahun 2020 sebesar 100,9 persen," ujarnya.
Marijan menuturkan, serapan anggaran Dinas Kesehatan tahun 2019 sebesar 92,11 persen dan untuk tahun 2020 mengalami penurunan 81,4 persen karena ada beberapa program kegiatan yang ditunda terkait dengan pekerjaan fisik, mengingat selama tahun 2020 di mana pandemi mulai mewabah, setiap orang yang akan masuk ke kampung pasti dicurigai, sehingga program itu harus dilepas dan pada tahun 2021 ini pekerjaan fisik itu akan diprogramkan kembali.
“Selain itu terkait sasaran strategis reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Yang mana target indeks kepuasan masyarakat tahun 2019 sebesar 80,7 persen dan terealisasi 82,93 persen, di tahun 2020 targetnya 80,75 persen dan terealisasi 84,67 persen. Terkait ekstabilitas kinerja dan keuangan tahun 2019 72,31 persen," paparnya.
Marijan menambahkan, untuk kinerja bidang kesehatan masyarakat terkait Standart Pelayanan Minimal (SPM). Yang mana target kasus AKI pada tahun 2019 14 persen dan terealisasi 16 persen. Untuk tahun 2020 mengalami penurunan 1 persen yang mana ditargetkan 13 persen namun terealisasi 12 persen. Sedangkan untuk AKB per seribu kelahiran hidup pada tahun 2019 ditargetkan 38 persen dan terealisasi 31 persen. Untuk target AKB tahun 2020 35 persen dan terealisasi 32 persen.
“Untuk kasus revalensius stunting (pendek dan sangat pendek pada balita) tahun 2019 target kita 24 persen dan tercapai 23,63 persen, tahun 2020 kita targetkan 22 persen, dan Alhamdulillah bisa menurunkan 13,4 persen," ujarnya.
Marijan memaparkan, untuk kasus incidence Tubercolosis per seratus ribu penduduk ditargetkan 294 kasus dan terealisasi 600 kasus. Tahun 2020 ditargetkan 244 kasus dan terealisasi 440 kasus. Kemudian kasus angka kesakitan Deman Berdarah Dengue (DBD) tahun 2019 ditargetkan di bawah 350 kasus dan terealisasi 100 persen (350 kasus). Untuk tahun 2020 ditargetkan di bawah 330 kasus dan realisasinya 101 persen.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menekankan pada pengabdian di bidang kesehatan harus ditanamkan sugesti sehat baik itu sehat fisik, fikir dan sehat batin, karena sugesti sehat inilah yang menjadi pondasi bagi siapapun dan diharapkan sugesti sehat yang tinggi dimiliki petugas dan masyarakat sehingga sasaran serta kinerja yg terukur out put dan out come-nya.
“Apa yang kita lakukan saat ini merupakan amanah bagi semuanya, yang mana saya memiliki kontrak dengan rakyat Kubu Raya, kemudian saya mengamanahkan kepada Dinas Kesehatan untuk bersama-sama memenuhi kontrak itu dengan kinerja yang kita lakukan lebih cepat dan lebih baik lagi,"kata Bupati Muda Mahendrawan.
Dirinya menyampaikan, visi Kubu Raya yang pertama itu bahagia, jadi sasarannya berupaya membangun sugesti yang baik. Untuk itu dirinya yakin dalam memenuhi 12 indikator SPM itu bisa terus diperkuat dan menjadi fokus indikator yang telah disepakati bersama.
“Makanya kita kerja itu harus terukur, karena dengan cara kerja kita yang terukur itu, supaya kita melihat sesuatu itu tidak menjadi beban. Dengan melihat capaian kinerjanya ini, Insya Allah Dinas Kesehatan Kubu Raya sudah terlihat bekerja dengan terukur. Untuk itu, saat ini kita lebih menggelorakan hal-hal yang sifatnya lebih membangun pro aktif dan cara-cara government yang pro aktif itu supaya lebih menjemput peluang dan membuat keterlibatan partisipasi publikpun akan luas," ujarnya.
Bupati bersyukur, meski masa pendemi ini masih berlangsung, tapi Kubu Raya mampu menghadapinya dengan tetap menjadi produktivitas masyarakat, karena masyarakat bisa tetap bekerja, produktif, tetap melakukan semua aktivitas dan kondisinya bisa lebih tenang.
“Karena jika seseorang sudah terteror, tidak ada pandemipun orang bisa sakit, apalagi ada pandemi. Makanya kita jangan meneror masyarakat dan jangan justru membuat masyarakat dihantui dengan pandemi ini. Kedepannya kita akan terus membangun optimisme masyarakat, sehingga kerja-kerja kita dengan sistem data geospatial akan memudahkan Dinas Kesehatan dalam bekerja dan menavigasikan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Kubu Raya," pungkasnya.