10 Tokoh Publik Indramayu Disuntik Vaksin COVID-19 Tahap Pertama

Indramayu – Kabupaten Indramayu menjadi daerah di Jawa Barat yang melaksanakan program vaksinasi COVID-19 pada tahap pertama. Sebanyak 10 Tokoh Publik Indramayu dari berbagai latar belakang itu dilibatkan sebagai orang pertama yang menerima vaksin Sinovac di Pendopo Indramayu, Senin (1/2).

Dalam pantauan Diskominfo Indramayu, Plt Bupati Indramayu Taufik Hidayat sebagai orang yang pertama divaksin, kemudian disusul Bupati Indramayu terpilih hasil Pilkada 2020 Nina Agustina Da'i Bachtiar.

Namun, dua Tokoh Publik itu hampir saja tidak bisa divaksin, karena tidak memenuhi syarat untuk divaksin akibat pada pemeriksaan awal, tekanan darahnya cukup tinggi, sehingga pihak Satgas Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu meminta keduanya untuk rileks sampai siap untuk dilakukan vaksinasi.

Sementara tokoh publik lain yang telah dilakukan penyuntikan pertama vaksin Sinovac dimulai dari Erwin Purnama, suami dari Bupati Indramayu terpilih Nina Asgutina Da’i Bachtiar, disusul Ketua DPRD, Kapolres, Kasdim 0616, Kepala Kejaksaan Negeri, Sekda, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Kantor Kementerian Agama setempat.

Plt Bupati Indramayu Taufik Hidayat mengatakan, pencangan vaksinasi COVID-19 menjadi angin segar untuk masyarakat, bahwa vaksin datang sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi lamanya pandemi.

Utamanya kata Taufik, setiap orang yang divaksin akan terbentuk hard immunity sehingga bisa memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Kita pasti merasakan bersama bahwa sudah hampir satu tahun sejak kasus pandemi COVID-19 di Indonesia. Kita semua terus berupaya melawan musibah ini dan akhirnya upaya upaya kita akan semakin maksimal dengan adanya vaksin COVID-19,”katanya.

Taufik berharap dengan dicanangkannya vaksinasi tahap pertama ini diharapkan masyarakat Indramayu tidak terjebak dengan informasi yang tidak benar (hoaks) tentang isu vaksinasi, mengingat pemerintah dalam mencanangkan program vaksinasi ini telah mendapatkan izin dari dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan dinyatakan halal menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.

“Masyarakat jangan termakan hoaks dengan isu vaksinasi yang menurut saya tidak benar, buktinya saya dan semua tokoh yang telah divaksin merasa baik-baik saja, yang terpenting walau vaksin datang jangan sampai kita melupakan protokol kesehatan,” tegas Taufik.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penaganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara menjelaskan, vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Indramayu akan berlangsung dalam empat tahap.

“Sesuai jadwal tahapan pertama dimulai dari tenaga kesehatan (nakes) dimulai (Januari-Maret), kemudian tahap kedua untuk pejabat publik seperti ASN, TNI dan Polri yang akan disuntik pada  (Januari-Maret). Disusul tahap ketiga dan empat untuk masyarakat yang kategori rentan secara sosial, ekonomi dan psikologis dimulai (April 2021 hingga Maret 2022),” ujarnya.