Martapura – Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengikuti rapat koordinasi tingkat menteri terkait penegakan disiplin protokol kesehatan dan penanganan COVID-19 secara virtual, Minggu (31/1 ) malam.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, setiap rumah sakit di daerah disarankan untuk menambah ruang isolasi 30-40 persen. Hal ini dilakukan agar tidak ada penolakan terhadap pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang saat ini diketahui semakin bertambah di beberapa daerah.
"Jika ditolak maka pasien bersangkutan sangat berbahaya untuk menyebarkan virus, karena harus kemana-mana mencari tempat isolasi," ujarnya.
Ditambahkannya, jika rumah sakit sudah penuh, maka daerah diminta membuat semacam tempat isolasi, misalkan di kecamatan atau tempat lainnya, sehingga rumah sakit bisa merawat pasien COVID-19 yang berat, sementara tempat lainnya bisa digunakan untuk isolasi pasien ringan.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk pengendalian penyebaran COVID-19 tahap kedua diberlakukan bagi tujuh provinsi di Indonesia, yakni dari 26 Januari – 8 Februari 2021, masing-masing DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali dan Jawa Timur.
“PPKM dilakukan agar angka positif COVID-19 benar-benar turun, meski akan berdampak pada perekonomian,” ujarnya.
Apa yang diungkapkan dua menteri tersebut ditekankan kembali oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, agar setiap kepala daerah bisa menyimak dengan betul apa yang disampaikan Menkes dan Mendagri untuk bisa diterapkan di daerah masing-masing.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Banjar Diaudin mengatakan, Kalimantan Selatan tidak disebut dari tujuh provinsi yang menjadi perhatian pemerintah. Meski begitu, Diaudin mengakui jika saat ini memang ada peningkatan akan jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dirawat di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
“Yang perlu diperhatikan dalam hunian rumah sakit, saat ini memang meningkat kasusnya, kalau memang tidak mencukupi kita bisa minta ditambah lagi ruang isolasinya,” katanya.
Sementara untuk menambah lokasi isolasi pasien seperti yang diminta Menkes, Diaudin menyebut Kabupaten Banjar masih punya tempat lainnya seperti Gues House Sultan Sulaiman, Wisma Yulia dan gedung milik Kemenag Banjar di kawasan Indrasari Martapura.
Rakor virtual ini juga di ikuti oleh Menteri Agama, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BNPB dan Jaksa Agung. Semuanya menekankan kepada jajaran masing-masing mulai dari pusat hingga paling bawah untuk bisa mensosialisasikan dan menegakkan protokol kesehatan.
Sementara di Command Center Barokah Martapura, nampak Perwakilan Kodim 1006 Martapura, Kapolres, Kajari, Kepala Kantor Kemenag, Sekretaris BPBD serta Kabag Kesra Kabupaten Banjar.