Martapura – Satuan Tugas (Satgas) Terpadu kembali menggelar konferensi pers terkait penanganan banjir di Kabupaten Banjar bersama Jurnalis Banjar secara virtual di Command Center Barokah Martapura, Rabu (27/1) sore.
Dipandu oleh Kabid DKISP Eddy Elminsyah Jaya selaku moderator dan juga turut hadir sebagai narasumber Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar M Hilman, Dandim 1006 Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto, Kepala Bappedalitbang Banjar Galuh Tantri Narindra serta Sekretaris BPBD Banjar Azhar Alamsyah .
Letkol Arm Siswo Budiarto mengatakan, bahwa personel TNI Angkatan Darat spesialis tenaga kesehatan dan konstruksi jembatan sudah diturunkan ke lokasi untuk membantu pengerjaan di wilayah terdampak banjir, membantu dalam hal penanganan medis bagi korban pengungsi dan pengerjaan konstruksi jembatan alternatif Banua Anyar yang sedang dalam proses perbaikan .
”TNI, dokter spesialis sudah diturunkan untuk membantu para petugas dari Dinas Kesehatan dalam pelayanan warga yang terdampak banjir di pelosok desa yang sulit terjangkau. Sedangkan dari spesialis pengerjaan jembatan alternatif Km 55 juga sudah diturunkan sebagai konsultan dalam proses pengerjaannya," ujarnya.
Siswo menyebut, jembatan dimaksud kemungkinan akan rampung pada 2 Febuari 2021 mendatang dengan maksimal berat 50 ton. Ia juga meminta dukungan dari pemerintah daerah dalam proses kelancaran pengerjaannya.
Sekda M. Hilman mengatakan, saat ini status Kabupaten Banjar masih tanggap darurat, sementara ada beberapa hal mendesak yang harus diperhatikan pemerintah pasca bencana diantaranya kebutuhan akan logistik pangan dan Insfrastruktur.
”Yang dibutuhkan warga terdampak banjir saat ini adalah kebutuhan pangan siap saji dan proses perbaikan Insfrastruktur. Bagaimana mengembalikan kondisi masyarakat kembali ke kondisi normal, dan menjadi perhatian pemerintah daerah untuk menginventarisir tentang kerusakan yang terjadi akibat dampak banjir,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Banjar Galuh Tantri Narindra menjelaskan terkait update infografis keadaan banjir di Kabupaten Banjar .
”Saat ini jumlah pengungsi berjumlah 30.064 jiwa dari 100 desa/kelurahan yang terdampak banjir, sementara pengungsi terbanyak berasal dari Kecamatan Sungai Tabuk sekitar 3000 orang,” ucapnya.