Kediri - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengajak masyarakat untuk menyadari pentingnya pemenuhan gizi seimbang, terkait peringatan Hari Gizi Nasional 2021.
“Tahun ini, tema yang diambil adalah Remaja Sehat, Bebas Anemia," ungkap Ahli Gizi RSUD Gambiran Kota Kediri dr. Hessy, Senin (25/1).
Hessy menjelaskan, dari data riset kesehatan nasional, 3 dari 10 remaja menderita kekurangan sel darah merah atau biasa disebut anemia. Kondisi ini diakibatkan oleh pola makan yang tidak teratur sehingga menyebabkan gizi yang tidak seimbang.
“Mayoritas remaja itu suka-suka mereka, pola makan jadi amburadul, hal inilah yang kemudian menjadi penyebab berbagai permasalahan, termasuk anemia itu," ujarnya.
Selain itu, menurutnya hal ini disebabkan kekurangan zat gizi mikro (karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin) yang seringkali tidak terlihat langsung tetapi mempunyai dampak besar.
“Orang-orang jadi kurang produktif karena kekurangan zat gizi mikro ini," imbuhnya.
Sementara itu, tambahnya, pada kondisi pandemi seperti saat ini, intensitas aktivitas fisik jauh berkurang daripada sebelum pandemi. Pasalnya, bagi remaja yang biasanya sekolah tatap muka langsung, melakukan berbagai aktivitas disekolah, kini terpaksa harus beralih kepembelajaran daring yang mana mayoritas terpaku pada layar monitor.
“Asupan makanan harus dijaga, pertama porsi makanan harus disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan, kurangi makanan dengan kalori yang terlalu tinggi, seperti makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak," terangnya.
Menurutnya, makanan dengan kandungan tersebut adalah sumber tenaga, jika tidak terlalu banyak aktivitas tapi konsumsi terhadap kalori berlebihan, dikhawatirkan akan menyebabkan obesitas.
Hessy berpesan, terutama saat kondisi pandemi COVID-19 ini disarankan untuk perbanyak konsumsi sayur dan buah.
“Porsinya juga harus diperhatikan, ya bener makan sayur, tapi cuma sepotong itupun tidak rutin ya sama saja, jadi porsi benar-benar harus seimbang antara sayur, buah, protein dan sebagainya," tandasnya.
Selain itu, ia juga berpesan untuk mengontrol asupan gula.
“Jangan berlebihan, terutama yang suka ngopi itu, jangan terlalu sering, pandailah dalam mengatur pola makan," terangnya.
Menurutnya, bukan artinya dilarang untuk ngopi, tetap diperbolehkan namun jangan keseringan
Di akhir wawancara, Hessy mengajak masyarakat untuk menerapkan pola makan dengan komposisi gizi seimbang. Untuk orang tua, ia meminta selalu memperhatikan asupan makanan anaknya, terutama bagi remaja, sebab menurutnya dampak gizi yang kurang baik tidak hanya jangka pendek tetapi jangka panjang juga.