Madiun – Pemerintah Kota Madiun terus berupaya memperkuat tim penanganan pasien COVID-19 di wilayahnya. Terbaru, Pemkot Madiun mengajak anggota Pramuka untuk menjadi relawan. Pelatihan dasar dan keterampilan khusus pun diberikan untuk mempersiapkan para relawan sebelum terjun ke lapangan.
Hal inipun tampak pada kegiatan pelatihan relawan Pramuka yang berlangsung di Bumi Perkemahan Ngrowo Bening, Senin (25/1). Sebanyak 50 anggota Gerakan Pramuka dari Kwarcab Kota Madiun turut mengikuti pelatihan tersebut.
‘’Para anggota Pramuka ini dari unit Brigade Penolong. Mereka adalah relawan yang kami siapkan untuk membantu di tempat-tempat isolasi,’’ tutur Wali Kota Madiun Maidi.
Para peserta mendapatkan materi dasar manajemen di lokasi isolasi pasien COVID-19. Salah satunya, penggunaan alat pelindung diri (APD) Level 3. Seperti penutup kepala, masker, sarung tangan, hingga baju hazmat.
Meski begitu, wali kota menegaskan bahwa para relawan tidak akan ditempatkan pada sektor medis. Namun, tugasnya membantu perawat untuk mengerjakan tugas-tugas non medis. Rencananya, mereka juga akan ditempatkan di beberapa fasilitas kesehatan. Di antaranya, di ruang isolasi Wisma Haji dan di puskesmas.
Dengan bergabungnya anggota Gerakan Pramuka sebagai relawan, wali kota berharap dapat membantu tugas tenaga kesehatan. Serta meringankan pekerjaan para dokter dan perawat. Terutama, pada tugas-tugas non medis.
‘’Mereka ini sudah setara pelatih dan pembina. Jadi, tidak ada yang usia sekolah. Kalaupun ada akan tetap kami minta surat pernyataan persetujuan dari orang tua. Kalau orang tua tidak mengizinkan, tidak kami ikutkan,’’ tandasnya.