Martapura, InfoPublik Antara - Banjir yang terjadi di Kabupaten Banjar merupakan banjir yang terparah dan yang terlama. Banyak warga yang harus mengungsi membuat persedian untuk bertahan hidup habis dan mereka hanya mengharapkan bantuan dari dermawan.
Dengan kondisi seperti ini, banyaknya permintaan bantuan dari warga korban banjir membuat semua petugas, aparat dan relawan kewalahan untuk memenuhi permintaan warga.
Seperti yang terlihat pada hari ini, Selasa (19/1, warga yang memerlukan sembako datang untuk mendapatkan sembako untuk mereka dapat bertahan hidup selama kebanjiran dan mereka sudah bisa mendapatkan ekonomi lagi saat ini.
“Hari ini ada 6 kepala keluarga yang merupakan warga Tunggul Irang, Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar yang merupakan salah satu desa terparah terdampak banjir mengharapkan bantuan. Mereka mengaku belum menerima bantuan sampai saat ini,” ungkap sersan satu Samsudin.
Sersan satu Samsudin menuturkan, warga yang datang untuk mengharapkan sembako ke Kodim 1006 Martapura bukan hanya satu kali ini saja, tetapi kami sering menerima keluhan warga terdampak korban banjir, selama posko digelar dan masih banyak persedian sembako maka akan kami beri.
“Siapa pun dan warga dari manapun yang datang dan mereka benar benar terdampak banjir dan mengalami kesusahan karena bencana alam musibah banjir, akan kami terima dan dibantu, apa yang menjadi kebutuhan warga asal masih bisa kami bantu maka akan kami penuhi,” ucapnya
“Kami berharap semoga bantuan terus berdatangan, masih banyak warga terdampak banjir di daerah yang saat ini membutuhkan bantuan logistik berupa bahan pangan untuk mereka bertahan hidup. Bantuan itu penting karena ketika banjir surut, mereka tidak memiliki pasokan bahan pangan,” tambahnya
Seperti yang dituturkan oleh Nur Fadilah, kami terpaksa datang dengan berjalan kaki menuju posko induk tanggap bencana korban banjir Kodim 1006 Martapura untuk mencari bantuan berupa sembako untuk bertahan hidup.
“Kami datangi Kodim bersama dengan warga lain karena sampai hari ini belum menerima bantuan, selama satu minggu mengungsi ikut warga lainnya di desa sungai sipai,” ungkap janda tiga orang anak ini
Nur Fadilah juga berharap ada sumbangan berupa selimut, baju bekas dan susu anak untuk kebutuhan anak anak mereka yang saat ini juga tidak membawa pakaian karena terkena banjir.
“Kami perlu banar selimut sama juga susu anak- anak, 6 kepala keluarga dengan 13 jiwa termasuk ada 4 Batita, kalau ada baju bekas mohon dibantu karena ulun dan warga lain tidak sempat lagi bawa baju, semua hanyut dibawa arus deras,” ungkapnya nada sedih. (Kominfo Kab. Banjar/Ain/Syadi)