Batusangkar - Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma memimpin rapat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, di Aula Eksekutif, Kamis (14/1).
Rapat dihadiri Forkopimda Tanah Datar dan Padang Panjang, Sekda Irwandi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Suhermen, Kepala Perangkat Daerah terkait, Camat dan unsur lainnya.
Bupati Zuldafri Darma mengatakan, dengan adanya Keputusan Bupati tentang pembentukan Satgas COVID-19 menggantikan Gugus Tugas, pihaknya berharap semua elemen yang terlibat dapat berkomitmen untuk dapat menjalankan hingga ke lapisan terbawah, sehingga juga dapat menjadi solusi untuk anak-anak pelajar bisa belajar secara tatap muka.
"Bicara penanganan sudah hampir satu tahun kita melaksanakan secara bersama-sama, namun hingga saat ini pandemi masih belum jua usai, dari itu ke depan kita terus berupaya melakukan penanganan dengan komposisi tim yang saat ini sudah sampai ke tingkat kecamatan dan tidak tertutup kemungkinan hingga nagari," ucapnya.
Bupati minta dengan adanya satgas penanganan covid-19 ini dapat menekan angka penambahan kasus positif dan status kuning tidak sampai ke merah, bahkan steril dari pandemi virus corona.
Ditambahkan Bupati agar bidang-bidang dalam satgas agar lebih intens dalam mengadakan pertemuan membahas terkait tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Menyinggung soal PTM yang sebahagian telah dimulai di jenjang SLTA, tidak tertutup kemungkinan desakan masyarakat untuk tingkat SLTP dan SD juga dibuka, maka dari itu Bupati minta OPD terkait siapkan polanya, sehinga kekhawatiran akan lahirnya klaster baru tersebut tidak terjadi.
Sementara Sekda Irwandi sampaikan Tanah Datar sudah bertahan hampir dua minggu pada zona kuning dengan skor 2,48, walau demikian pemerintah daerah akan terus berupaya untuk terus bertahan untuk tidak naik ke level berikutnya, dan pemda juga bersiap untuk mengantisipasi seandainya masih terjadi penambahan kasus positif Corona.
"Dari perbandingan hasil swab di provinsi, OTG itu berkisar 5-10%, kalau kita swab sekitar 5.000 orang maka diperkirakan yang terkonfirmasi positif itu bisa mencapai 100 orang dan kemungkinan itu harus kita sikapi," ucapnya.
Irwandi juga menyebut terkait vaksin COVID-19 dan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) belum sepenuhnya dimulai, dikatakannya walaupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah menyusun program, namun dari berbagai masukan PBM belum juga dimulai sepenuhnya, hal itu untuk mencegah lahirnya klaster baru.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Yesrita Zedrianis mengatakan hingga hari kemaren (Rabu-red) kasus terkonfirmasi positif di Tanah Datar mencapai 901 orang dengan kasus yang masih positif hingga saat ini mencapai 176 orang, sembuh lebih dari 700 orang dan meninggal 31 orang.
"Dari sejumlah kasus tersebut kita saat ini melaksanakan skrening terhadap guru-guru, di mana pada minggu kemaren kita laksanakan pada guru SMA, MAN dan SMK, pada pekan ini sedang berlangsung pemeriksaan pada guru SMP dan Tsanawiyah. Dari hasil itu kita dapatkan beberapa guru yang terkonfirmasi positif," ujarnya.
Untuk SD dan MI dikatakan Yesrita akan dilakukan minggu depan, sementara untuk jumlah yang telah di swab sampai saat ini disampaikannya sudah lebih dari 11 ribu orang dari semua kasus atau sekitar 3,2 persen dari jumlah penduduk Tanah Datar.
Terkait vaksinasi dikatakannya Tanah Datar mendapat jadwal termen II yaitu sekitar bulan Februari mendatang dan diprioritaskan pertama untuk tenaga kesehatan, berdasarkan data katanya tenaga kesehatan di Tanah Datar yang akan divaksin sebanyak 1.641 orang itu termasuk tenaga pendukung di luar tenaga kesehatan.