Madiun – Berbagai usulan mengemuka saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan (Musrenbang) di Kelurahan Kelun, Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (16/1), baik pembangunan fisik maupun kegiatan non fisik.
Sejumlah usulan tersebut di antaranya, pembangunan dinding permanen sungai sebagai antisipasi luapan aliran, pembangunan jalan dan saluran mulai RW 1 sampai RW 6, pembangunan makam, penambahan penerangan jalan umum, pembangunan kolam pancing sebagai pengembangan program Lapak UMKM, rehabilitasi tempat ibadah, hingga jambanisasi. Sejumlah usulan pembangunan fisik tersebut setidaknya membutuhkan anggaran Rp12 miliar lebih.
Sedang untuk usulan kegiatan non fisik di antaranya meliputi bantuan BST, BPNT, dan PKH, pelatihan pengembangan web, pelatihan penanganan banjir dan kebakaran, papan nama, keterampilan memasak, bantuan pupuk dan bibit, hingga bantuan gerobak sampah. Sejumlah usulan kegiatan non fisik tersebut membutuhkan anggaran Rp1 miliar lebih.
Wali Kota Madiun Maidi yang hadir dalam kegiatan menyebut usulan yang mengemuka tak cukup hanya berdasar laporan. Karenanya, sejumlah usulan fisik tersebut akan ditindaklanjuti dengan peninjauan langsung sebelum usulan dibawa ke Musrenbang tingkat kecamatan. Harapannya, pembangunan bisa berjalan cepat, tepat, dan bermanfaat.
‘’Pagi tadi saya bersepeda bersama OPD terkait untuk meninjau lokasi calon pembangunan. Ini penting agar kita dapat menentukan mana-mana yang memang harus didahulukan. Jadi jangan hanya sebatas laporan dari atas meja,’’ kata Maidi.
Selain itu, wali kota berharap pembangunan yang diusulkan wajib bermanfaat besar nantinya. Seperti usulan pembangunan kolam pancing sebagai tindak lanjut pengembangan Lapak UMKM. Keberadaan kolam pancing harus dapat berkontribusi pada peningkatan penjualan pelaku UMKM sekitar. Lapak, kata wali kota, sudah cukup berjalan baik sejak mulai dimanfaatkan awal Januari lalu. Setidaknya, sudah menghasilkan perputaran uang rata-rata sebesar Rp6 juta lebih dalam sehari.
‘’Yang namanya intervensi berbasis lokal arahan bapak presiden itu ya seperti ini. Setiap kelurahan jadi lebih berdaya, mampu mencukupi kebutuhan warganya, bahkan mampu menarik orang luar untuk datang. Kalau sudah seperti itu, perputaran uang di kelurahan juga semakin besar,’’ harapnya.
Wali kota juga tak lupa mengingatkan pentingnya menjaga diri, keluarga, dan orang lain dengan disiplin protokol kesehatan. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 belum berakhir. Kota Madiun juga dalam masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Wali kota berharap masyarakat berpartisipasi setidaknya dengan mengikuti aturan dan anjuran pemerintah.
‘’COVID-19 ini ada dan berbahaya. Mohon masyarakat disiplin protokol kesehatan dan selalu saling mengingatkan. COVID-19 ini harus kita rem agar segera berakhir dan ekonomi kita bisa langsung tancap gas,’’ pungkasnya.