Madiun - Mewujudkan "good and clean governance", atau pemerintahan yang baik dan bersih menjadi komitmen Wali Kota Madiun Maidi dan Wakil Wali Inda Raya. Bahkan, good governance tersebut tertuang dalam visi-misi keduanya dalam memimpin Kota Pendekar. Tak heran, upaya mewujudkan hal tersebut semakin dioptimalkan.
Salah satunya diwujudkan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) Kanigoro pada Sabtu (16/1). Dalam kesempatan itu, wali kota mengatakan kepada seluruh perwakilan warga yang hadir, untuk memberikan usulan secara terinci dan benar-benar diperlukan.
"Saya tidak ingin kegiatan dan usulan asal tulis. Musrenbang, saya ingin sebelum usulan masuk ke kecamatan saya cek semua. Era ini bagaimana agar setiap usulan yang masuk bermanfaat bagi masyarakat," ungkap wali kota.
Hal itu sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan good and clean governance di Kota Madiun. Wali kota menginginkan, pembangunan-pembangunan yang ada, serta usulan yang diusulkan, bukan sekadar hanya menulis. Namun, dari masyarakat harus mengusulkan secara terinci dan dari OPD terkait, harus turun lapang mengadakan pengecekan.
Untuk diketahui, sebelum kegiatan musrenbangkel dilangsungkan, juga sudah berjalan kegiatan pra musrenbang yang dilakukan oleh warga Kelurahan Kanigoro. Dengan menghasilkan usulan fisik sebanyak 82 usulan, dan non fisik sebanyak 50 usulan.
Sedangkan untuk usulan prioritas, terdapat 10 usulan non fisik dan 10 usulan fisik. Di antaranya, usulan fisik mencakup drainase, pavingisasi pengaspalan jalan, penutupan selokan, lampu led, RTLH, plengsengan, jembatan, peningkatan jalan, dan pembangunan gedung. Sedangkan untuk usulan non fisik di antaranya terkait sound system, permintaan mesin jahit, hingga pelatihan keterampilan warga.