Bupati Ciamis Herdiat Sunarya memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 dan meminta koordinasi antar Satgas ditingkatkan agar akurasi data penderita Covid-19 akurat.
"Salah satu penyebab rendahnya tingkat kesembuhan akibat data yang tidak akurat.
Disini akan terus evaluasi penanganan covid-19 untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, mengingat adanya temuan bahwa adanya ketidak akuratan data pasien covid-19 yang sembuh karena tidak adanya laporan," katanya.
Ditambahkan, ketidakakuratan data pasien sembuh tersebut mungkin saja diperkirakan dari tidak adanya laporan kembali atas pasien yang sudah sembuh.
"Tidak hanya dari pasien yang ada di RSUD akan tetapi data pasien yang sembuh harus ada juga laporannya dari tingkat Satgas Covid-19 kecamatan maupun desa," tegasnya.
Kaitan hal tersebut, Bupati Ciamis menyarankan agar seluruh jajaran Kepala Puskesmas dan seluruh tenaga medis yang ada di Kabupaten Ciamis agar dapat mengecek ulang serta mendata jumlah pasien covid-19 yang sembuh.
"Karena pasien covid-19 tersebut bukan hanya yang ada di rumah sakit saja, akan tetapi banyak juga pasien (OTG) orang tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya," tuturnya.
Dihadapan Satgas Covid-19, Bupati Camis meminta kepada Satgas agar berkolaborasi dan berkoordinasi.
"Silahkan Bapak dan Ibu tenaga medis bisa berkolaborasi, tingkatkan kembali koordinasi bersama satgas covid-19 yang ada di kecamatan maupun desa, saya tau pekerjaan ini tidak bisa kerjakan sendiri dan perlu adanya kolaborasi sinergitas dari semua pihak," imbuhnya.
Tentu itu semua harus benar-benar mendapat pendisiplinan, pengawasan serta perhatian disamping mengumpulkan data pasien sembuh maupun meninggal secara akurat, terang Bupati.
"Berdasarkan laporan terakhir jumlah vaksin yang baru di kirim dari Provinsi Jabar baru berjumlah sebanyak 2.700 vaksin dari jumlah rencana sebelumnya yaitu sebanyak 3.800 vaksin untuk di tahap pertama, katanya.
Kendati demikian, seperti yang sudah kita ketahui bersama pelaksanaan vaksin covid-19 kemarin sudah dilakukan oleh Presiden RI Jokowi dimana itu merupakan upaya untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa vaksin tersebut benar-benar aman.
" Apa salahnya kita juga harus siap, seperti rencana awal, vaksin di tahap pertama akan di prioritaskan bagi para tenaga medis dan 10 dari unsur forkopimda "
Dikatakan Bupati, sengaja tahap pertama ini diberikan kepada para tenaga medis karena mengingat para tenaga medis lah yang paling beresiko dalam pekerjaannya dan paling sering terjun langsung kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama menangani pasien covid-19, jelasnya.
"Kita tidak boleh lengah, jangan kendor, dan harus tetap mensosialisasikan hidup sehat dan bersih dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, tegas Bupati.
Di akhir acara, Bupati Ciamis mengucapkan terimakasih kepada seluruh tenaga medis, untuk tetap semangat, tetap melayani masyarakat dengan sebaik mungkin dan semoga setelah usai penerapan PPKM ini Kabupaten Ciamis bisa kembali ke zona hijau, tandasnya. (diskominfo.cucu)