Ngawi - Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Pertanian menggelar rapat koordinasi pengendalian hama tikus terpadu (PHTT) dan berkesinambungan di Command Center, Sekretariat Daerah Ngawi, Kamis (7/1).
Rakor ini dipimpin langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi Sodiq Triwidiyanto bersama Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya, Kepala Dinas Pertanian Marsudi, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Idham Karima dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Kabul Tunggul Winarno, perwakilan anggota Kodim 0805 Ngawi, Camat se-Ngawi, serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Sekda Ngawi Mokh. Sodiq Triwidiyanto menyampaikan, banyaknya laporan terkait hama tikus yang sangat mengganggu para petani hingga memakan korban jiwa akibat aliran listrik jebakan tikus.
Sodiq juga meminta seluruh pemangku wilayah di Kabupaten Ngawi berkolaborasi dengan Forkopimcam untuk gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat khusunya petani dalam menghadapi hama tikus tersebut agar tidak menimbulkan korban jiwa lagi yang berasal dari jebakan tikus yang beraliran listrik.
Tidak hanya itu, Sodiq juga mengungkapkan bahwa Pemkab Ngawi akan melakukan beberapa strategi langkah dalam penanggulangan hama tikus yang saat ini dihadapi petani.
"Jadi kita akan melakukan gropyokan tikus serentak di seluruh Kabupaten Ngawi, pada 13 Januari mendatang. Selain itu akan ada uji coba memasang jebakan tikus "bubu" di Desa Jatirejo, Kecamatan Kasreman, salah satu wilayah yang hama tikusnya tinggi," ujarnya.
Sementara itu, Kopolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada petani melalui media cetak, banner, dan kapolsek beserta anggota Babinkamtibmas agar petani tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik yang bisa membahayakan masyarakat.
Menurut I Wayan, pihaknya juga akan melakukan safari gropyokan tikus di wilayah Ngawi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan aar kegiatan ini bisa terus berkesinambungan, tetapi karena ditengah pandemi COVID-19, prokes tetap dijalankan dengan membatasi jumlah masyarakat yang ikut dalam kegiatan ini, supaya tidak timbul klater baru," jelasnya.
Dalam rakor ini juga dijelaskan teknis penanganan hama tikus dan mekanisme penggunaan alat jebakan tikus yang nantinya bisa digunakan petani oleh Kadis Pertanian Ngawi Marsudi.