Kediri - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, masih membahas kelanjutan program Kartu Sahabat (Santunan Bencana Tunai) pada tahun 2021.
“Kartu Sahabat terakhir disalurkan pada Desember 2020. Untuk tahun ini masih menunggu dari tim anggaran Pemkot Kediri untuk membahas lebih lanjut. Kalau anggaran tersedia, Dinsos siap menyalurkannya,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut, Sabtu (9/1).
Kartu Sahabat merupakan inisiatif dari Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk membantu warga yang terkena dampak COVID-19 namun belum terdaftar di bantuan mana pun baik dari pusat maupun bantuan dari provinsi. Bantuan diberikan kepada warga Kota Kediri yang bukan ASN, pensiunan, TNI dan Polri.
Bantuan Kartu Sahabat berupa beras sebanyak 10 kg dan uang tunai sebesar Rp200.000/KK. Kartu Sahabat telah dicairkan dari April-Desember 2020 dengan data penerima selalu diperbarui tiap tahapnya. Data ini berdasarkan pelaporan dari RT/RW dan kelurahan setempat yang mengetahui kondisi warganya.
Dana dari Kartu Sahabat diambilkan dari APBD Kota Kediri, sehingga untuk kelanjutannya masih akan dibahas selanjutnya. Harapannya, masyarakat tidak lagi memerlukan bantuan darurat ini dan usahanya mulai bangkit kembali.
“Kalau penerima BST (Bantuan Sosial Tunai) merupakan bantuan dari pusat dan penerimanya tidak sama dengan penerima Kartu Sahabat. Dinsos hanya menyalurkan melalui Kantor Pos,” tambah Kutut.
Menurut Kutut, untuk menjaga agar tidak berkerumun maka lokasinya dipecah, tak hanya di Kantor Pos Kota Kediri tapi juga di beberapa kelurahan.
BST merupakan bantuan sebesar Rp300.000/KK dari Kemensos dengan syarat KPM (Keluarga Penerima Manfaat) belum menerima bantuan sosial yang lain mulai dari PKH hingga kartu prakerja dan merupakan keluarga yang terkena dampak COVID-19, misalnya kehilangan pekerjaan.
“Kota Kediri mendapatkan kesempatan untuk menerima BST tahap pertama. Penerimanya sebanyak 10.875 KPM,” tambah Kutut.
Ia mengatakan, rencana BST ini disalurkan dari Januari-April 2021.