Sanggau - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Ginting memastikan Kabupaten Sanggau akan kedatangan 703 vaksin COVID-19 pada termin I. Sebagai persiapan, digelar rapat koordinasi bersama Kepala Puskemas dan rumah sakit se-Kabupaten Sanggau di aula eks Dinas Kesehatan, Selasa (5/1).
“Jadi dalam rapat ini, kita bicarakan mengenai yang pertama data sasaran. Kedua, finalisasi tenaga pelaksana vaksinasi. Ketiga, finalisasi logistik yang dibutuhkan,” kata Ginting kepada awak media usai rapat.
Ditegaskannya, tenaga kesehatan merupakan sasaran pertama vaksinasi Covid-19. Tenaga kesehatan yang dimaksud mencakup yang beralatarbelakang medis maupun tidak.
“Di RS pemerintah, swasta, apotek, klinik pribadi, itu masuk dalam kandidat sasaran vaksin. Tadi sudah kita data, lebih-kurang 1600 orang,” ujarnya.
Meski disebut-sebut akan tiba di Sanggau pada 14 Januari 2021, Ginting masih belum berani memastikannya. Pasalnya masih menunggu izin edar dari Balai POM.
“Itu merupakan kepastian. Selagi itu belum keluar, kita tidak bisa melakukan distribusi atau vaksinasi. Yang pertama ini datang hari ini sampai di Provinsi, kita menunggu kapan sampai kabupaten, apakah dijemput atau diantar. Kalau dijemput, kita siap menjemput, kalau diantar, kita siap menerima,” terangnya.
Hanya saja jatah termin I untuk Sanggau sebanyak 703 dosis dan akan menyusul termin II sebanyak 1291 dosis lagi.
“Satu orang dua dosis (vaksin). Berarti hanya 350 orang. Akan datang menyusul lagi. Artinya bertahaplah, sampai bulan Maret, sudah selesai,” ujarnya.
Vaksin yang tiba nantinya akan disimpan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau. Ginting juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan. Namun ia menduga begitu vaksin datang, tak akan lama disimpan. Lansung didistribusikan.
“Jadi begitu vaksin datang, sasaranya sudah final (tenaga kesehatan). Jadi tidak akan lama bertahan di tempat penyimpanan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2PL) Dinkes Sanggau, Sarimin Sitepu, mengatakan vaksinasi dibagi menjadi dua periode, Januari-Maret 2021 dan April 2021-Maret 2022.
“Jadi diharapkan dalam waktu 15 bulan dari Januari 2021 semua itu sudah tervaksin. Tapi tahap pertama, kita prioritaskan semua petugas kesehatan. Ini kan sampai tanggal 11 sampai pendataannya,” kata Sarimin usai rapat.
Ia juga menjelaskan, yang divaksi pun harus memenuhi kriteria, antara lain: berumur di atas 18 tahun, tidak untuk ibu hamil dan ibu menyusui, serta tak memiliki penyakit komorbit seperti jantung, hipertensi maupun diabetes.