Singkawang – Proses pembelajaran tatap muka di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, yang direncanakan pada 4 Januari 2021 belum dapat dilaksanakan, mengingat sampai saat ini Singkawang masih berada di zona oranye COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang M. Nadjib mengatakan, menjalankan pendidikan di masa pandemi COVID-19 bukan hal yang mudah. Segala aspek dipertimbangkan oleh pihaknya, faktor kesehatan dan keselamatan peserta didik menjadi prioritas dan tidak bisa di tawar-tawar.
“Pembelajaran tatap muka 4 Januari 2021 belum dapat dilaksanakan. Hal ini mengingat beberapa faktor, antara lain mengedepankan keselamatan siswa dan guru,” kata Nadjib, Jumat (1/1)
Hal ini, dikatakan Nadjib dalam rangka menindaklanjuti surat keputusan bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19 serta melihat kondisi di Singkawang saat ini.
Menurutnya, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Singkawang juga sudah menindaklanjuti hal tersebut dengan pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2020, namun dengan catatan pembalajaran tatap muka bisa dilaksanakan jika Kota Singkawang sudah di zona kuning.
“Sementara sampai saat ini kota Singkawang masih di zona oranye,” jelasnya.
Pertimbangan selanjutnya bahwa pembelajaran tatap muka juga dimungkinkan jika para guru dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut telah melaksanakan test swab-PCR.
“Sampai hari ini, pelaksanaan test sweb Pcr untuk guru dan tenaga kependidikan belum dapat dilaksanakan,” ujar Nadjib.
Hal selanjutnya juga mempertimbangkan soal banyaknya hari libur di akhir tahun 2020 yang termasuk diantaranya Natal dan Tahun Baru 2021. Hal ini berdampak pada tingginya mobilitas orang di Kota Singkawang, untuk itu kondisi tersebut patut menjadi kekhawatiran bersama.
“Dampak libur akhir tahun serta pertimbangan keselamatan anak-anak kita, maka kita tunda sampai dengan melihat perkembangan lebih lanjut,” tuturnya.
Ia juga meminta maaf kepada orang tua, wali siswa para guru, kepala sekolah termasuk para siswa di Kota Singkawang khususnya yang selama ini sudah bersusah payah dan menyiapkan segala sesuatunya untuk mengikuti rencana pembelajaran tatap muka yang akhirnya ditegaskan belum dapat dilaksanakan.
“Saya minta maaf kepada semua pihak, namun saya juga sangat menghargai kesabaran serta pengertian kita semua bahwa keselamatan anak-anak kita, guru-guru kita menjadi hal yang lebih utama untuk dikedepankan,” ujarnya.