Muara Enim - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru didampingi Bupati Muara Enim Juarsah meresmikan Pusat Training of Trainer (TOT) Tahfidz Qur’an Metode AHM (At Tiqror Hattal Mutqin) se-Sumsel yang berpusat di Kabupaten Muara Enim, Rabu (23/12).
Metode AHM adalah metode menghafal yang dirancang oleh mudir Pesantren Ibadurrohman Ustad Syuryadi (Putra Daerah Asli Muara Enim) yang telah diterapkan secara mendalam sejak tahun 2018 di Pesantren Ibadurrohman Muara Enim.
“Para santri akan menconteng setiap ayat yang di hafal dan dilakukan pengulangan sampai mutqin, lalu bisa ditanya; ayat dan surah keberapa?/ posisi ayat (atas/tengah/bawah)/ halaman dan juz berapa, bahkan bisa dibaca secara sungksang (mundur)," terang Ustad Syuryadi mengenai metode AHM saat menyambut kedatangan Gubenur Sumsel dan Bupati Muara Enim serta rombongan tadi.
Kemudian, untuk menguji kekuatan hafalan, secara berkala diadakan kelas besar yang diikuti oleh seluruh Mahasantri dan di uji langsung oleh Mudiruna Pesantren Ibadurrohman. Setiap santri akan ditanya ayat dan surah, nomor dan kepala ayat serta posisi dan juz dari ayat yang ditanya. Dan saat ini metode AHM yang dikembangkan oleh Pesantren Ibadurrohman sudah diterbitkan dalam bentuk buku dan bisa diterapkan oleh semua kalangan, yang tentu sejalan dengan visi misi Gubernur Sumsel,1 desa 1 rumah tahfidz terang Ustad Syuryadi.
Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, ia datang langsung ke Ponpes Ibadurrohman bukan hanya untuk bersilaturahmi saja, akan tetapi ingin memastikan bahwa disinilah pusat TOT bahwa para ustad dan ustadzah disini dipersiapkan untuk menjadi guru bagi program Gubernur Sumsel yakni satu desa satu rumah tahfidz satu kelurahan satu rumah tahfidz se-Sumsel.
“Saya yakin atas kerjasama semua pihak semua lembaga BKPRMI, NU, Muhammadiyah, LDII, Masyarakat dan Majelis-majelis taklim Masjid, target kuantitas 3500 Rumah Tahfidz akan dapat terwujud. Nyatanya ditahun kedua ini dari sumbangsih BKPRMI saja sudah terbangun 1000 Rumah Tahfidz yang kemarin sudah saya resmikan dan itu sudah tercapai, Namun ada tugas kita bersama yang harus kita pikirkan yakni penyebarannya yang belum maksimal,” terang HD.
Maka dirinya berharap dengan metode AHM yang merupakan terobosan yang dibuat oleh Ustadz Syuryadi penyebaran tersebut dapat termaksimalkan.
“Maka saya merekomendasikan metode AHM tersebut untuk dipatenkan, siapa tahu ini bisa dijadikan sebagai cara secara nasional dalam pembelajaran bagi TOT, karena sangat ringkas, sangat mudah dimengerti dan ini membantu sekali dan Pemprov Sumsel akan memperbanyak itu untuk disebarluaskan,” pinta HD.
Tapi buku AHM yang digunakan sebagai pandukan untuk mengajar tidak akan ada artinya kalau tidak ada tutorial awalnya. Maka dirinya juga meminta kepada Ustadz Syuryadi untuk menyebarkan metode TOT ini ke Kabupaten Kota agar dapat lebih jelas terhadap metode AHM ini.
Dalam kesempatan tersebut pula, HD memberikan bantuannya berupa AC dan Sound System senilai Rp. 50 juta guna untuk kenyamanan putra putri para calon ustadz dan ustadzah dalam belajar mengemban ilmu.
“Karena Rumah Tahfidz menjadi ikon bagi kita karena terkandung didalamnya sumber dari segala hukum di Al-Quran. Jadi jangan hanya kita menghafal tapi kita juga harus memaknainya bahwa ini sebagai panduan kita di dunia dan di akhirat khususnya umat muslim,” ujarnya mengakhiri.