Ngawi - Bupati Ngawi Budi Sulistyono bersama Forkopimda Ngawi, melakukan monitoring pelaksanaan pemungutan suara Pilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak di Desa Watualang, Rabu (23/12).
"Secara umum Pilkades Serentak 22 desa di 13 Kecamatan ini, telah menerapkan prokes yang ketat, seperti pelaksanaan Pilkada beberapa waktu lalu," katanya.
Diungkapkan Budi, selain monitoring langsung juga dilakukan melalui zoom meeting bersama Dirjen Bina Pemberdayaan dan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melihat masyarakat dalam menerapkan disiplin penerapan Prokes, juga diharapkan jangan sampai ada kerumunan, agar tidak muncul kluster baru akibat Pilkades Serentak ini.
“Protap dari Pilkades ini sudah kita buat, seperti pemisahan pintu masuk dan keluar, sehingga tidak ada yang berkerumunan dan langsung kembali pulang. Selain itu, juga dilakukan check suhu tubuh yang disesuaikan dengan aturan prokes," terangnya.
Bupati Ngawi juga berharap dalam penghitungan hasil pemungutan suara masyarakat mempercayakan penghitungan suara kepada panitia Pilkades.
Lebih lanjut, jika dalam Pilkades ini ditemukan kerumunan massa, dan hal lain yang melanggar prokes akan ada tindakan tegas dari tim Satgas penanganan Covid-19, disamping itu untuk mengantisipasi timbulnya gesekan dalam Pilkades ini, pihak keamanan akan mengawalnya.
“Pihak Polres Ngawi dan Kodim 0805 Ngawi telah menentukan indikasi desa yang dianggap rawan,” ujarnya.
Budi Sulistyono menambahkan meskipun di tengah pandemi Covid-19, tingkat partisipasi masyarakat yang hadir ke TPS cukup tinggi seperti halnya Pilkada Ngawi 9 Desember silam. (Kominfo)