Majene - Bupati Majene Fahmi Massiara memimpin High Level Meeting TPID di Ruang Rapat Wakil Bupati, pada Selasa (3/12), yang turut dihadiri para kepala OPD, perwakilan Bank Indonesia KPW Sulbar, dan sejumlah stakeholder yang terkait.
Dalam rapat tersebut dibahas beberapa isu terkait pengendalian inflasi, mulai dari pengendalian komoditi hortikultura seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai, hingga kelangkaan elpiji 3 kg dan BBM jenis solar.
Bupati mengimbau Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan agar lebih meningkatkan program pembinaan untuk meningkatkan kemandirian petani.
Bupati Majene mencontohkan petani di daerah lain seperti Enrekang dan Sidrap yang sudah mampu swadaya dalam bercocok tanam.
"Dari kementerian sudah menutup bantuan kepada petani Enrekang, beda dengan di daerah kita yang masih terus dibantu mulai dari bibit, pupuk, bahkan cangkul yang masih terus berharap bantuan dari pemerintah," kata Fahmi.
Sementara itu, Manajer Ekonomi Bank Indonesia Rizki Satya mendorong agar TPID segera membentuk pasar lelang komoditi untuk mengantisipasi masa panen terutama bawang merah sehingga saat panen harga komoditas tersebut bisa stabil.
"Tugas TPID bukan saja bagaimana agar harga tidak naik tapi bagaimana harga tetap stabil," kata Rizki.
Rizki mengingatkan kembali pesan wapres saat Rakornas bahwa inflasi itu ibarat tekanan darah, terlalu tinggi bisa hipertensi, terlalu rendah juga tidak bagus, jadi keduanya tidak sehat.
"Untuk itu pemerintah menetapkan target inflasi di angka 3,5 persen plus minus 1 yang artinya antara 2,5-4,5 persen," tambahnya.