Madiun – Pengoptimalan fungsi sungai terus dilakukan. Pengerukan sedimen kembali dilakukan Pemerintah Kota Madiun. Kali ini, pengerukan dilakukan di Kali Sono tepatnya di Kelurahan Tawangrejo. Wali Kota Madiun Maidi meninjau langsung proses pengerukan tersebut.
‘’Setelah hujan yang luar biasa itu, ada bagian talud yang longsor. Karena longsor, aliran sungai menjadi terhambat dan kemudian airnya tumpah. Makanya ini kita keruk agar alirannya lancar,’’ kata Wali Kota Madiun Maidi, Minggu (20/12).
Aliran sungai yang terhambat longsoran talud ditambah curah hujan yang tinggi menjadikan air meluap. Bahkan, tercatat air masuk hingga ke rumah warga. Laporan yang diterima terdapat lima rumah warga yang kemasukan air hingga setinggi lima centimeter. Karenanya, wali kota bergerak cepat dengan melakukan pengerukan.
‘’Saat air sungai sudah turun, kita lakukan pengerukan. Terutama bagian yang longsor itu biar tidak menghambat aliran sungai. Setelahanya kita beri tanggul darurat dari karung,’’ jelasnya.
Wali kota menyebut dua alat berat standby 24 di jam. Selain itu, tim 27 sebagai tim pembersih sungai dan petugas BPBD juga siap selalu. Wali kot menyebut mereka bakal bergerak memberikan penanganan pada titik luapan air dari sungai. Titik tersebut akan langsung dilakukan penutupan sementara menggunakan karung sebagai langkah cepat. Pemot Madiun juga akan membangun talud permanen berbahan beton sebagai penanganan jangka panjang ke depan.
‘’Tim terus bergerak. Kira-kira tang agak rendah mana. Yang longsor mana. Sementara kita buat talud darurat dari karung-karung untuk menghambat air saat debit sungai naik,’’ ungkapnya sembari menyebut juga akan mengubah konstruksi jembatan di sekitar lokasi karena dinilai menghambat aliran sungai.