Natuna - Universitas Riau (UNRI) bersama Natuna Dive Resort (NDR) mengadakan diskusi sekaligus penandatanganan MoU sebagai upaya mengembangkan sektor pariwisata Kabupaten Natuna.
"Kerjasama ini terkait pengembangan sektor pariwisata, ini awal saja, kemungkinan nanti kita akan ke Natuna lagi untuk membicarakan lebih lanjut," kata Konsultan Bidang Usaha (BPU) sekaligus Guru Besar Manajemen Universitas Riau Marnis, usai menandatangani MoU kerjasama tersebut di NDR, Sepempang, Ranai, Natuna, Jumat (11/12).
Ia mengatakan bahwa Natuna memiliki pontesi pariwisata yang sangat menjanjikan. Karena itu pihaknya sangat tertarik untuk bekerja sama dengan NDR.
Selain itu juga, ia mengatakan Natuna memiliki alam berbeda dengan daerah lain di Indonesia.
"Jika kerjasama ini berjalan dengan baik, maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," kata Marnis.
Ia juga mengatakan konsep NDR sangat bagus, dengan membangun resort di tengah bebatuan membuat tempat tersebut tampak berbeda.
"Tidak kita temukan konsep seperti ini dimana pun, dengan adanya NDR di Natuna dapat menjadi motor penggerak ekonomi bagi Natuna, asal ada kerjasama semua pihak, ini semua akan bermuara pada tumbuhnya ekonomi masyarakat," kata Marnis.
Selain itu, ia juga mengatakan bukti nyata dampak dari pengembangan sektor pariwisata yang dimulai oleh NDR tersebut telah bisa dilihat nyata saat ini.
"Yang paling sederhana saat ini kita bisa lihat, warga sekitar telah menerima manfaat secara langsung, contoh saja, untuk memenuhi kebutuhan makanan para tamu di sini (NDR) saja melibatkan ibu RT di samping, belum lagi tenaga kerja yang lain," kata Marnis.
Karena itu, ia berharap ada dukungan dari berbagai pihak untuk sama-sama mengembangkan pariwisata yang menjadikan NDR sebagai motor penggerak sektor pariwisata di Natuna.
"Kita tidak bisa membangun sektor pariwisata sendiri-sendiri, dinas pariwisata ataupun hanya NDR saja, semua harus saling bersinergi satu sama lain, saya yakin pariwisata Natuna akan berkembang jika kita mempunyai tim yang solid, saya yakin itu," ujar Marnis.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna mengatakan bahwa Natuna sejak tahun 2018 telah didorong untuk dikembangkan sektor pariwisata oleh pemerintah pusat dengan ditetapkan Geopark Nasional.
Menurutnya, maka sangat baik adanya kerjasa sama antara UNRI bersama NDR untuk pengembangan sektor pariwisata.
"Telah ada kesepakatan NDR dengan UNRI, kedepan, bisa kita tindak lanjuti, mudah-mudahan bisa juga kedepannya ada kerjasama bersama pemda Natuna", kata Hardinasyah.
Saat ini, kata Hardinasyah, dalam pengembangan pariwisata Natuna masih terkendala aksibilitas.
"Namun kita sambut baik adanya wacana NDR akan membuka penerbangan sendiri dengan menggunakan pesawat carter," kata Hardinasyah.
Sementara, Direktur utama NDR, Salsabila Aisha mengatakan bahwa konsultan bidang usaha (BPU) sekaligus Guru Besar Manajemen Universitas Riau Marnis dihadirkan sebagai wujud keseriusan NDR untuk mengembangkan sektor pariwisata di Natuna.
"Kami, NDR tidak lebih sebagai pintu atau wadah bagi kita semua dalam pengembangan pariwisata Natuna secara bersama-sama, BPU dibawah naungan UNRI dalam hal ini Ibu Marnis selaku konsultannya, kita yakin akan memberikan kontribusi besar untuk pengembangan pariwisata di Natuna kedepan," kata Salsabila.
Selain penandatanganan MoU kerjasama antara NDR bersama UNRI, juga dilakukan diskusi terkait pengembangan pariwisata Natuna yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna Hardinansyah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Raja Darmika, Kepala Dinas Pendidikan Suherman, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kartubi, dan selaku narasumber Guru Besar Manajemen UNRI Marnis.