Kubu Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyerahkan donasi infak beras senilai Rp25 juta kepada Baitulmaal Munzalan Indonesia Kabupaten Kubu Raya, Jumat (22/11). Penyerahan dilakukan di sela kegiatan tabligh akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.
Branch Manager Baitulmaal Munzalan Indonesia Kabupaten Kubu Raya Rizal Mustamsir mengatakan, donasi yang diterima pihaknya berasal dari para pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
"Alhamdulillah gerakan infak beras di Munzalan sudah berjalan 8 tahun. Pondok-pondok binaan kita sekitar 85 persen berada di Kubu Raya, jadi dari 115 pondok yang kita salurkan beras, 85 pondok ada di Kubu Raya," ujar Rizal.
Rizal mengungkapkan, setiap bulan beras yang disalurkan pihaknya mencapai 50-60 ton, karena itu, ia menyebut donasi dari para pegawai melalui pemerintah daerah sangat berarti dalam menambah alokasi makanan pokok bagi para santri dan anak yatim.
"Hingga kini kita juga masih mempersilakan masyarakat yang punya informasi mengenai pondok-pondok lainnya yang belum mendapatkan bantuan dari kita. Silakan disampaikan agar bisa menjadi mitra kita," ucapnya.
Rizal menerangkan uang donasi dari ASN senilai Rp25 juta itu diperuntukkan khusus untuk membeli beras. Hal itu dikarenakan Munzalan memang mengusung gerakan infak beras.
Ia menambahkan, Munzalan saat ini tengah menggalakkan gerakan seribu rupiah sehari atau 25 ribu perbulan untuk donasi beras.
"Donasi Rp 25 juta yang diberikan para pegawai lewat pemerintah daerah artinya setara dengan seribu orang. Jadi pegawai sudah berdonasi untuk seribu orang," tuturnya.
Rizal mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang telah menggerakkan para pegawai untuk berdonasi. Dirinya mengaku gembira karena merasa diayomi.
"Kami merasa dinaungi dan betul-betul dibantu. Kubu Raya ini merupakan orang tua kami karena memang keberadaan kami pusatnya di Kubu Raya. Dan 85 persen pondok yang kita bina ada di Kubu Raya," sebutnya.
Sementara itu, Pimpinan Yayasan Baitulmaal Munzalan Indonesia Ustaz Lukmanul Hakim mengatakan, program infak beras telah dilakukan pihaknya sejak tahun 2012 silam di mana pondok-pondok pesantren dan yatim piatu yang mendapatkan bantuan suplai beras sebagian besar berada di Kabupaten Kubu Raya.
Gerakan infak beras, kata Lukmanul, telah diduplikasi di 50 kota di Indonesia, mulai Aceh hingga Papua.
"Nah, kita berharap akan ada kerja sama dan pola sinkronisasi antara pemerintah daerah dan kami sebagai penggerak dakwah. Artinya, sinergi antara umara dengan ulama dalam bentuk gerakan," ujarnya.
Lukmanul Hakim menjelaskan, program infak beras menawarkan kemudahan kepada para pegawai yang hendak berinfak beras. Dengan donasi sebesar Rp 25 ribu /bulan atau Rp 1.000/hari, pihaknya akan membelikan beras terbaik untuk para anak yatim dan penghafal Quran.
"Kami punya tagline 'berinfak seribu sehari didoakan ribuan santri', jadi nanti uangnya dikumpulkan dan dibelikan beras terbaik untuk anak-anak yatim dan penghafal Quran," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyebut pihaknya telah mengimbau para pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten kubu Raya untuk mengikuti gerakan infak beras. Imbauan tersebut disampaikan lewat surat edaran bupati tentang gerakan infak beras tertanggal 10 April 2019 lalu.
"PNS dan non-PNS muslim diimbau memberikan infak beras berupa uang sebesar Rp 25 ribu untuk satu orang anak asuh atau lebih setiap bulan. Ini kira-kira sama dengan seribu rupiah perhari setiap bulannya," ujarnya.
Dana gerakan infak beras, lanjutnya, kemudian diakomodasi bendahara di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah. “Selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Daerah melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat untuk disalurkan kepada Batulmaal Munzalan," imbuhnya.