Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kediri atas komitmen untuk perubahan budaya kerja menuju modernisasi pengadaan barang serta jasa dan meningkatkan peran serta pelaku UMKM Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diterima oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam peresmian pemanfaatan e-marketplace pengadaan barang/ jasa melalui toko daring Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo), Si Master dan Si Layar, di Surabaya, Kamis (19/11).
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan dalam hal modernisasi pengadaan barang dan jasa di Kota Kediri sudah sejak lama membuat terobosan-terobosan. Namun, saat pandemi COVID-19 diperbolehkannya UMKM-UMKM Kota Kediri untuk masuk marketplace yang sudah bekerjasama dengan Jatim Bejo dan ini membuat senang. Hal ini berarti, Pemkot Kediri sudah bisa belanja di marketplace tersebut dan dapat memperkuat UMKM-UMKM yang ada di Kota Kediri.
"Jadi tidak usah jauh-jauh ambilnya dari situ saja. Ini harapan saya seperti itu. Tetapi memang ada caranya yaitu tergabung dalam MBiz. Tentu itu meningkatkan akuntabilitasnya juga. Seperti harapannya Pak Presiden," katanya di Kediri.
Wali Kota Kediri berharap dengan semakin banyak UMKM yang go digital dan tergabung dalam Jatim Bejo ini bisa memenuhi kebutuhan Pemerintah Kota Kediri.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Kota Kediri Muklis Isnaini mengatakan Kota Kediri sudah menggunakan Jatim Bejo ini mulai tahun ini 2020.
Namun penggunaan Jatim Bejo untuk pengadaan barang jasa masih terbatas pada bagian-bagian di Sekretariat Daerah Kota Kediri dan juga Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri saja. Di tahun depan rencananya akan diterapkan di seluruh organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kota Kediri.
"Kota Kediri terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan karena sudah bergabung dan melakukan transaksi pada Jatim Bejo. Hal itu yang dilihat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bahwa ada komitmen yang tinggi untuk memajukan dan meningkatkan peran UMKM," kata Muklis Isnaini.
Ia mengungkapkan terdapat sekitar 40 UMKM yang sudah bergabung dalam Jatim Bejo ini. Pemkot Kediri juga mendorong agar peran UMKM juga bisa memenuhi kebutuhan barang dan jasa.
"Jadi intinya bagaimana Pemerintah Kota Kediri mendorong peran UMKM untuk memenuhi kebutuhan barang jasa di Kota Kediri dan Pemerintah Kota Kediri komitmen di dalam anggarannya untuk belanja kepada UMKM melalui Jatim Bejo," kata dia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam acara tersebut mengatakan berbagai inovasi harus diinisiasi, berbagai kreativitas yang bisa melahirkan efektivitas dan efisiensi serta transparansi harus dilakukan. Salah satunya adalah transformasi digital.
Proses transformasi digital harus dilakukan karena masing-masing OPD sudah memiliki aplikasi masing-masing. Hal yang dibutuhkan adalah sinergisitas, konektivitas dan big data, sehingga dari satu sumber bisa mengakses banyak informasi.
Selain transformasi digital, Gubernur Khofifah juga menambahkan sumber daya manusia yang profesional juga dibutuhkan dan harus disiapkan. Jatim Bejo merupakan bagian dari transformasi digital.
Kota Kediri terpilih menjadi salah satu dari empat kabupaten/kota di Jawa Timur yang menerima piagam penghargaan tersebut.
Selain Kota Kediri, daerah lain yang menerima penghargaan yaitu Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lumajang.