Kediri - Sekitar 200-an meter persegi, sebuah taman yang berisi aneka macam tanaman obat-obatan milik RW 1, Kelurahan Mojoroto, Kecamatan Mojoroto.
Taman obat yang rapi dan apik ini dikelola oleh PKK, RW, dan pecinta tanaman warga setempat.
“Awalnya sekitar 2 tahun lalu. Ada tanah wakaf yang tidak terawat, penuh batu-batu. Saya dan warga berinisiatif menanaminya untuk meningkatkan jumlah oksigen gratis,” kata Achmad Koharudin, Lurah Mojoroto.
Kemudian, secara swadaya, warga bergotong royong untuk membuat taman TOGA (tanaman obat keluarga) di lahan wakaf tersebut. Ada warga yang menyumbang tenaga, ada yang menyumbang tanaman, dan lain-lain sehingga jadilah sebuah taman.
“Saya memang suka tanaman, jadi ya bantu-bantu merawat,” kata Didik Trisyuwono, warga RW 3. Setiap hari, Didik dengan suka rela menyiram dan merawat tanaman. Ia juga membuat aneka pembibitan tanaman hias dan buah.
Setelah 2 tahun, usaha warga ini mulai terlihat. Sejumlah lebih dari 120 jenis tanaman obat tertanam di sini. Warga yang membutuhkan tinggal mengambil untuk keperluan sehari-hari. Tak hanya itu, PKK juga mulai membuat bahan olahan yang dijual interen warga untuk menambah kas. Salah satu produk yang sudah dikemas bagus yaitu sirup bunga telang.
“Kalau lagi produksi ya ditawarkan lewat grup RW. Warga biasanya membeli dari sana. Belum diproduksi banyak, ini masih mencoba-coba,” kata Mudakir, Ketua RW 1.
Sebetulnya tidak hanya taman itu saja, di setiap gang dan sudut rumah tampak hijau. Warga punya inisiatif untuk menanam aneka tanaman dengan semangat “menanam” oksigen. Semangat itu ternyata memberi impak mendapatkan beberapa penghargaan, antara lain Kampung Proklim 2020 Tingkat Utama Nasional, Kampung Bersemi Tingkat Provinsi tahun 2018, dan Juara 1 Hatinya PKK Tingkat Kota tahun 2019.