Martapura - Cukup banyak ikan patin di Kalimantan Selatan, membuat masyarakat dan akademisi terinovasi membikinnya menjadi sosis yang cukup tren di masyarakat, khususnya kalangan anak muda.
Menggandeng para istri pembudidaya ikan dan kelompok ibu rumah tangga atau pelaku UMKM di Desa Cindai Alus, Kabupaten Banjar, tim dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memberdayakan mereka untuk agar memproduksi fillet ikan patin dan sosis ikan patin.
Tim tersebut diketua Muhammad Ahsin Rifa’i, beranggotakan Candra dan Muzdalifah. Upayanya, produk mereka dipasarkan menggunakan startup daring (online), Gojek, Grap, FB, IG, dll.
"Sekarang ini lumayan banyak memesan sosis, tapi masih seputar Kalimantan Selatan saja. Harga sosis ikan patin cukup terjangkau Rp20 ribu per 300 gramnya," kata Ahsin, Kamis (12/11).
Menurut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM ini, pihaknya belum bisa banyak produksi karena masih pembenahan sapras dan SDM dulu.
Selain sosis patin, lanjut dia, juga memproduksi fillet ikan patin untuk memenuhi permintaan pasar di Sulawesi Selatan.
Ditambahkannya, pasca pelatihan tim terus memberikan pendampingan agar ibu-ibu ini mampu memproduksi fillet ikan patin dan memasarkan secara online.
"Mendukung kegiatan ini tim telah menghibahkan peralatan pedukung seperti frezer, meja kerja, kemasan vakum, meat grinder, timbangan, dan peralatan pendukung lainnya," ujarnya.
Menurut Ahsin, kegiatan ini akan berlangsung selama 3 tahun, mulai tahun 2000 – 2022 hingga UKM mitra menjadi kuat dan mandiri.
Kegiatan terlaksana atas dukungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Mayarakat ULM dan Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PPMUPT) Kemdikbud yang berhasil didapatkan ULM melalui hibah kompetensi nasional.
"Ke depan, Universitas Lambung Mangkurat melakukan kerja sama dengan instansi terkait agar terjadi koordinasi pemberdayaan masyarakat secara bersama di Kabupaten Banjar," pungkas Ahsin. (Kominfo Banjar/Syaiful/Syadi)