Madiun - Wali Kota Madiun Maidi memaparkan strategi menghadapi resesi dalam Focus Group Discussion (FGD) Sinergitas Stakeholder Pemerintah di Kantor KPPN, Rabu (11/11).
"Terjadinya resesi ini karena pandemi COVID-19. Upaya-upaya penanganan ini sudah kami lakukan sejak awal pandemi," tuturnya Maidi.
Lebih lanjut, wali kota menjabarkan beberapa upaya yang telah dan sedang dilakukan pemkot. Di antaranya, meringankan beban PKL dan UMKM dari retribusi. Kemudian, mendorong waralaba besar menyediakan stan khusus bagi pelaku UMKM di wilayahnya. Serta, membangun infraztruktur yang dibutuhkan bagi PKL dan UMKM untuk memasarkan produk.
"Dengan upaya-upaya ini kami yakin resesi tidak akan sangat berpengaruh bagi warga Kota Madiun," ungkapnya.
Keyakinan yang ditunjukkannya bukan tanpa alasan. Maidi menjabarkan beberapa indikator menunjukkan perekonomian Kota Madiun yang cukup stabil, salah satunya tingkat inflasi.
"Setelah tiga bulan berturut-turut mengalami deflasi, Oktober lalu Madiun tercatat mengalami deflasi di angka 0,11 persen. Artinya, daya beli masyarakat semakin stabil," ujar Maidi.
Dalam FGD tersebut, wali kota juga mengukuhkan Forum Komunikasi Pemberdayaan UMKM di Kota Madiun. Dengan anggota yang terdiri atas perwakilan UMKM, stakeholder terkait, hingga perwakilan lembaga pendidikan tinggi.
"Dengan sinergitas bersama, maka saya yakin Kota Madiun bisa melalui resesi ini. Serta, meningkatkan perekonomian warga lebih baik dari sebelumnya," tandasnya.