Kubu Raya - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) Nahruji Sudiman melantik 98 pengurus Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Madrasah tingkat Kecamatan serta seminar Peningkatan Mutu Madrasah Agar Bahagia, Rabu (28/10).
"Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelantikan pengurus KKG dan MGMP yang sudah dilakukan di beberapa Kecamatan beberapa waktu lalu di salah satu hotel di Kubu Raya," katanya.
Adapun hari ini Nahruji melantik MGMP Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di 4 Kecamatan diantaranya MGMP MA dan MTs Kecamtan Kuala Mandor B, MGMP MA Kecamatan Sungai Raya, MGMP MTs Kecamatan Kubu dan MGMP MTs Kecamatan Sungai Kakap serta MGMP MTs dan MI Kabupaten.
“Selain melantik KKG MI, kita juga melantik KKG Raudatul Atfal (RA). Untuk KKG MI kita melantik penggurus yang tersebar di tiga Kecamatan, diantaranya KKG MI Kecamatan Kubu, KKG MI Kecamatan Teluk Pakedai dan KKG MI Kecamatan Sungai Kakap serta KKG MI tingkat Kabupaten. Sedangkan untuk pengurus KKG RA diantaranya KKG RA tingkat Kabupaten, KKG RA tingkat Kecamatan Sungai Ambawang, KKG RA Kecamatan Sungai Raya dan KKG RA Kecamatan Rasau Jaya, yang mana setiap organisasi kepengurusan ini terdapat tujuh orang dari masing-masing Kecamatan”, terangnya.
Nahruji menjelaskan, pelantikan KKG dan MGMP di Kementerian Agama ini bertujuan agar semua program itu bisa disosialisasikan dan informasi yang disampaikan bisa cepat dan tepat yang diterima pihaknya mulai dari tingkat Kecamatan sampai tingkat Kabupaten.
Kepengurusan KKG dan MGMP ini nantinya bertugas untuk meningkatkan mutu dan kualitas mata pelajaran dari mutu pendidikan itu sendiri.
“Sampai saat ini terdapat 320 Madrasah yang kami naungi mulai dari RA, MI, MTs dan MA, yang mana dari jumlah tersebut baru terdapat empat Mandrasah yang berstatus negeri dan selebihnya merupakan swasta," ujarnya.
Di tempat yang sama Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menilai Pondok Pesantren dan Madrasah itu berbasiskan fondasi keagamaan.
Di sisi lain, semua pihak mengglobalkan perspektif dan persepsi anak-anak ini dengan paradigma di era serba cepat dan digital yang kecapannya delapan kali lebih cepat dari sebelumnya akan membuat cara berfikir juga harus cepat dan lebih quantum lompatannya.
“Memang, secara konstitusional pemerintah punya tanggung jawab besar terhadap pendidikan , tapi Insya Allah melalui lembaga-lembaga sekolah, Pondok Pesantren dan Madrasah inilah yang berada digaris depan. Makanya saya tidak akan menyia-nyiakan generasi umat ini,” ujarnya.