Martapura - Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi (Dir Binapi Lakerpro) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS) Kementerian Hukum dan HAM Hendra Eka Putra, menyambangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (22/10).
Kedatangannya dalam rangka memeriksa pembinaan yang sedang berlangsung di Lapas Karang Intan, yakni perkebunan, perikanan, peternakan, pembuatan mebel dan sasirangan.
Hendra berharap agar ke depannya Lapas Karang Intan dapat menjadi lapas produktif. Hal ini sesuai dengan program revitalisasi pemasyarakatan bahwa Lapas Karang Intan sebagai Lapas Medium yang aktif menjalankan program pembinaan produksi.
"Lapas ini saya harap bisa menjalankan tugas dan fungsi pemasyarakatan dengan baik, sesuai dengan yang telah menjadi ketetapan, jangan melakukan penyimpangan dalam pelaksanaan tugas," ujarnya.
Pada tahun 2020, Lapas Karang Intan mendapat alokasi sebanyak 25 paket kegiatan pelatihan kemandirian. Hingga Oktober, 22 paket kegiatan telah terlaksana, dan tiga paket kegiatan sedang berlangsung.
Dari kegiatan pembinaan kemandirian yang dilakukan, Lapas Karang Intan telah menyetorkan dana kepada kas negara sebanyak Rp26.314.500 sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2020.
Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan Sugito mengatakan, Lapas Karang Intan bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pelaksanaan semua paket kegiatan pelatihan kemandirian, baik instansi pemerintah maupun perorangan yang membidangi.
"Kita bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pelaksanaan kegiatan, diantaranya Balai Latihan Kerja Kalsel, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar, perajin sasirangan dan lain-lain, sejauh ini instruktur merasa nyaman memberikan pelatihan bagi warga binaan, karena warga binaan memiliki antusias yang tinggi dengan pelatihan yang mereka jalani, sebagai bekal kehidupan di luar Lapas nanti," tuturnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Lapas Karang Intan ini menambahkan bahwa pada tahun 2021 nanti, mendapatkan 10 paket kegiatan.
"Tahun depan (2021) kami mendapatkan 10 paket kegiatan pelatihan, dan Kita akan memanfaatkan lahan yang ada di dalam lapas, untuk dikelola agar menjadi lahan yang produktif. Kita maksimalkan kegiatan warga binaan di dalam Lapas," ujarnya.