Indramayu - Setelah melewati proses seleksi yang sangat ketat dan kompetitif, Si Belmi akhirnya melenggang ke Provinsi Jawa Barat. Si Belmi ini bukanlah nama orang atau makanan. Melainkan aplikasi dengan akronim “Solusi Belajar Bahasa Inggris di Masa Pandemi”, sebuah inovasi yang dikenalkan Ana Rohdiana, guru bahasa Inggris pada SMPN Unggulan Indramayu untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sebagaimana diketahui, Ana dengan Belmi-nya berhasil melaju ke TOP 32 Kompetisi Inovasi Jawa Barat 2020. Ia melenggang ke tingkat provinsi setelah berhasil menyisihkan 176 proposal inovasi lainnya.
Pada Selasa, 20 Oktober 2020, di hadapan dewan juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi, di ruang Malabar Gedung Sate Bandung, kemampuan Si Belmi diuji. Pengujian terdiri dua tahap, yakni presentasi dan wawancara dengan durasi selama 25 menit.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu Caridin mengatakan, inovasi Belmi lahir di masa pandemi COVID-19 berupa pembelajaran jarak jauh. Inovasi ini digunakan untuk menjawab kebuntuan sekolah yang melakukan kebijakan belajar dari rumah.
“Si Belmi hadir untuk melayani siswa, sehingga siswa dapat belajar meskipun dari rumah,” katanya.
Menurut Caridin, aplikasi Belmi telah digunakan oleh SMPN Unggulan Indramayu, dan meningkatkan partisipasi siswa dalam PJJ. Hal yang menarik dari Belmi adalah dapat dilakukan secara offline, sehingga tidak perlu sinyal dan kuota internet.
“Si Belmi juga merupakan digital game yang kreatif dan inovatif, sehingga dalam aplikasi ini tidak melulu belajar, tapi ada game atau permainannya yang membuat siswa tidak merasa jenuh, malahan jadi tertarik,” katanya.
Caridin berjanji, setelah teruji, Belmi akan diterapkan di SMP se-Indramayu.
“Aplikasi ini mudah sekali, dapat diunduh melalui PlayStore, sehingga dapat digunakan lebih luas lagi,” janjinya.
Di tempat yang sama, Ana Rohdiana yang menciptakan inovasi, mengatakan, latar belakang Si Belmi yaitu bermula dari keprihatinan akan Pandemi COVID-19, dimana pembelajaran dilakukan secara daring. Menurutnya pada titik tertentu hal ini menyebabkan kebosanan dan berkurangnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran bahasa inggris.
“Belum lagi keluhan orangtua terhadap membengkaknya pengeluaran karena harus membeli kuota untuk sarana belajar anak. Si Belmi hadir untuk menjawab permasalah tersebut,” ujar Ana saat menjawab pertanyaan dewan juri.
Dengan tampilan dan fitur aplikasi yang menarik, kata Ana, diharapkan dapat memacu belajar siswa, serta sifatnya yang offline menekan pengeluaran orangtua untuk membeli kuota internet.
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Setda Indramayu, A. Sudalim Gymnastiar mengatakan, Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2020 adalah ajang Kompetisi tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk peningkatan kualitas pelayanan publik di Jawa Barat. Dalam kompetisi ini, hal yang dinilai adalah karya yang berupa inisiatif dalam bentuk pembaharuan, perekayasaan, adopsi dan modifikasi, serta replikasi sehingga menjadi inovasi Jawa Barat yang berskala nasional.
“Setelah terpilih di TOP 32, akan dilakukan seleksi lagi menjadi TOP 10 Inovasi. Mudah-mudahan inovasi dari Indramayu ini masuk dalam 10 besar inovasi Jabar tahun ini,” harapnya.