Martapura - Kementerian PUPR bersama Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, segera melakukan pengerjaan fisik pembenahan kawasan wisata religi Sekumpul.
Pengerjaan yang dibangun dalam tiga segmen hingga ke pertigaan Jalan Sekumpul Sungai Kacang ini ditargetkan selesai pada tahun 2023. Tidak tanggung-tanggung, pembenahan kawasan ini dari rancangannya bakal menjadikan kawasan wisata religi Sekumpul menjadi lebih mewah.
"Mengadaptasi konsep Kota Madinah, pembenahan ini dilakukan demi memuliakan tamu kubah KH Zaini Ghani bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul yang datang untuk berziarah," ujar Kabid Cipta Karya Kabupaten Banjar Irwan Jaya, Jumat (9/10).
Irwan mengatakan, pengerjaan pembenahan kawasan Sekumpul yang akan dimulai pada 2021 dan berakhir tahun 2023.
Ia mengatakan, pada awalnya Pemkab Banjar hanya meminta untuk perbaikan drainase Jalan Sekumpul yang sudah tidak layak dan darurat untuk dibenahi, namun atas usulan tersebut Dirjen Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian PUPR justru menyarankan pembenahan kawasan yang dilakukan dengan pembangunan gapura hingga pedestarian.
"Perbaikan sistem drainase sudah tidak bisa ditawar lagi, sehingga memang perlu pembenahan namun ternyata atas bantuan dari anggota DPR RI dari Kalsel usulan kita justru tak hanya perbaikan sistem drainase sepanjang sekitar dua kilometer namun juga pembenahan kawasan," jelasnya.
Wisata religi Sekumpul, terang Irwan, dianggap bukan wisata main-main di Kabupaten Banjar.
Pasalnya Presiden Joko Widodo pun pernah berkunjung untuk mengikuti haul, sehingga Kementerian PUPR menganggap wisata religi Sekumpul termasuk istimewa dan layak untuk dilakukan pembenahan kawasan.
Pembenahan kawasan Sekumpul, terangnya, tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya banyak keluhan fasilitas umum dari pengunjung saat gelar Haul Abah Guru Sekumpul dan keluhan genangan air saat hujan deras turun.
"Pembenahan kawasan Sekumpul dianggarkan sebesar Rp50 miliar," ujarnya.
Fokus pembenahan sendiri, jelasnya, lebih banyak pada perbaikan drainase dan akses jalan kaki bagi peziarah.
"Pedestarian yang akan dibangun direncanakan tak hanya bisa digunakan untuk pejalan kaki namun juga bisa dimanfaatkan nantinya untuk salat bagi jamaah haul karena pengunjung yang membludak," ujarnya.
Demi akses jalan yang ramah bagi pejalan kaki, Pemkab Banjar, terangnya, akan membebaskan sejauh tiga meter kiri kanan jalan yang ada saat ini untuk jalan dan pedestarian. Pedestarian yang akan dibangun nantinya akan berkonsep jalan Madinah di Martapura.
Selain tentunya ramah disabilitas dengan adanya garis difabel juga akan dihiasi dengan ornamen bak Madinah.
"Lantai pedestarian juga akan disesuaikan dengan keinginan warga, bisa batu apapun hanya keramik," jelasnya.
Tak hanya itu akan ada dua gerbang yang akan dibangun dalam pemebenahan kawasan sekumpul yakni gerbang menjadi pintu masuk ke Sekumpul dari Jalan A Yani.
Selain itu gerbang di Jalan Sekumpul menuju kubah sebelum jembatan irigasi Sekumpul.
"Konsep dan letaknya kami masih menyesuaikan," tambahnya.
Selain itu, tak hanya Jalan Sekumpul Raya, jalan lain yang ada di perempatan Jalan Guntung Alaban dan Tanjunh Rema Darat juga akan kena imbas dari pembenahan dengan turut dibenahi di muaranya sebagai akses penyangga.
Total panjang jalan yang akan dibenahi sendiri rincinya sekitar 2,4 kilometer dengan lebar jalan nantinya 13 meter dan dampak kawasan hingga 20 hektare.
Ditanya akankah pemebenahan nantinya menjadikan kawasan Sekumpul akan menjadi mewah, sebut Irwan bisa saja.
Namun tetap dengan tak meninggalkan kesan budaya Banjar dan citra Kabupaten Banjar yang Islami.
Berdasarkan konsep kawasan yang disusun Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian PUPR segmen satu atau pembangunan di 2021 yakni gerbang, pedestarian, pola jalan, titik penyeberangan, EGD/Wayfinding Sekumpul (Penomoran, Nama toko), Jalur difabel, Street Furniture, Storefront /Fasada, Shopping Arcade, Jembatan Pedestrian, Penghijauan, RTH, Charging Station, Museum Journey, Tempat sampah, Utilitas, Tandon Air, Area Wudhu Temporary, Posko Kawasan, Toilet Umum, Fasilitas damkar, Pusat Informasi Lingkungan.
Sementara segmen dua yang dikerjakan di tahun 2022 yakni gerbang, rute pedestarian,EGD/Wayfinding Irigasi, Lighting, Street Furniture Penghijauan, RTH, Jembatan Pedestrian, Irigasi dan Floating deck.
Segmen tiga yang dikerjakan di 2023 dari kubah menuju ke Sekumpul Ujung Sungai Kacang yakni tempat sampah, tandon air, posko kawasan, toilet umum dan museum journey.