Takengon – Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menjalin kerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Takengon untuk melakukan diseminasi informasi COVID-19, Kamis (8/10).
Hal terungkap dalam pertemuan antara Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar yang didampingi Kepala Dinas Kominfo Kahiruddin dengan Kepala RRI Takengon Mukhsin Zen
Kepala Dinas Kominfo Khairuddin mengatakan masyarakat Aceh Tengah masih terikat dengan adat, budaya dan kearifan lokal Gayo untuk itu pihaknya sedang menggagas upaya sosialisasi dan edukasi pencegahan penyebaran COVID melalui siaran radio dengan menggunakan bahasa Gayo.
"Ini akan lebih efektif karena sebagian besar masyarakat disini terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa daerah,” katanya.
Sementara itu Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar Shabela meyampaikan apapun kepada masyarakat, akan lebih efektif jika menggunakan bahasa yang dipahami oleh masyarakat setempat.
“Dulu, pemerintah sering meinta bantuan para Ceh Didong untuk menyampaikan pesan pembangunan kepada masyarakat melalui syair-syair berbahasa Gayo dalam pegelaran Seni Didong Gayo, dan ini terbukti efektif, saya kira pada saat inipun cara ini masih sangat relevan untuk diterapkan melalui siaran RRI, bahkan jangkauannnya akan lebih luas karena sudah didukung oleh teknologi informasi,” ujarnya.
Shabela juga meminta peran aktif RRI Takengon untuk ikut memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mencegah penyebaran COVID-19.
Menanggapi gagasan itu, Kepala RRI Takengon, Mukhsin Zen menyambut baik rencana tersebut karena pada prinsipnya program ini bukanlah program baru.
"Selama ini RRI Takengon juga eksis mengangkat budaya Gayo melalui siaran radionya. Hanya saja, karena ini dalam sistuasi pandemi Covid, pihaknya akan lebih memfokuskan penyebarluasan informasi dalam bahasa Gayo ini untuk upaya pencegahan penyebaran COVID-19," katanya. (Fathan Muhammad Taufiq/Aceh Tengah)