Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, terus mematangkan dan mengembangkan penggunaan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dan Cash Managment System (CMS) kepada 118 desa. Agar dalam pengelolaan dana desa itu bisa mendapatkan pengawalan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Kalbar.
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalbar Dikdik Sadikin mengapresiasi komitmen Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dalam melakukan transparansi dan intergritas pengelolaan keuangan desa-desa di Kubu Raya.
Sebagai badan pengawasan, pihaknya lebih fokus pada proses pencegahan. Karena itu, pihaknya tidak akan menunggu sudah orang yang berbuat salah dulu baru melakukan pengawasan, namun pengawasan akan dibuka lebih awal. Sebab dengan transparansi semuanya akan mudah mengetahui kesalahannya.
“Dari komitmen Pak Bupati dan jajarannya ini untuk membuktikan bahwa beliau tidak ingin macam-macam dan tidak mengambil keuntungan. Tentu semua itu memerlukan komitmen, bahkan beberapa waktu lalu wakil ketua KPK datang ke Kabupaten Kubu Raya untuk melihat penerapan aplikasi Siskeudes online ini. Selain tranparan, Siskeudes online ini juga bisa lebih cepat. Yang mana uang yang tersebar di desa melalui online dan warga yang menerimanya juga langsung ke rekening masing-masing, makanya dengan transparansi inilah semua bisa dilihat dan dipantau," kata Kepala Perwakilan BPKP Kalbar Dikdik Sadikin saat menghadiri workshop Monitoring dan Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa yang dibuka Bupati Muda Mahendrawan di Gardenia Resort and Spa, Kamis (8/10).
Dikdik menjelaskan, dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini, tentu penerapan Siskeudes ini jauh lebih baik digunakan dalam menyalurkan bantuan ke warga, sehingga warga tidak perlu kumpul ke kantor desa untuk mengambil uang dan dari segi keamanan juga lebih baik, karena berapa pun jumlah uang yang akan disalurkan akan sampai semuanya ke penerima.
“Untuk itu kita minta komitmen dari 35 desa di Kubu Raya yang akan kami dorong agar mereka semua sudah berbasis online.Kami sangat apresiasi apa yang telah dilakukan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan atas semua usaha, upaya dan inovasi yang sangat menginspirasi bagi kami. Semoga Kabupaten lainnya juga bisa melakukan hal yang dilakukan Pak Muda ini. Untuk di Kalbar, baru desa-desa di Kubu Raya yang sudah menerapkan aplikasi Siskeudes online ini," ucapnya.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, pengelolaan keuangan desa melalui aplikasi Siskeudes online ini diharapkan data yang ditampilkan itu bisa lebih update dan tepat, jangan sampai program yang di desa itu nantinya tidak maksimal. Tentu semua itu harus sesuai dengan kebutuhan dan data yang baik.
“Saya kira hal ini menjadi sangat mutlak. Selain sudah menerapkan sistem non tunai melalui Cash Management System (CMS) yang eksekusi dilakukan di semua desa. Untuk itu kita usahakan kedepannya pertanggung jawaban keuangan desa. Yang mana sampai saat ini sudah terdapat 35 Desa yang tersebar di empat Kecamatan di Kubu Raya yang sudah menerapkan Siskeudes online yang dikawal BPKP Perwakilan Kalbar," kata Muda.
Muda menargetkan pada awal tahun 2021 mendatang, Pemkab Kubu Raya akan memperkuat Siskeudes online ini dengan pendampingan BPKP perwakilan Kalbar bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan Inspektorat untuk semua desa di Kabupaten termuda di Kalbar itu. Karena dengan aplikasi Siskeudes online ini, maka pertanggung jawaban dan akuntabilitasnya akan jauh lebih baik dan transparan. Karena sebelum Kepala Desa melakukan transaksi, Kapala Desa itu sudah memasukan dulu apa yang ingin dibelanjakan. Sehingga hal ini juga akan menjadi Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) nya, karena secara tidak langsung laporannya sudah masuk dalam Siskeudes itu.
“Jika sudah menerapkan aplikasi Siskeudes ini, maka dari Kementrian pun bisa langsung mengontrol semua itu. Makanya intergarsinya itu sudah menukik langsung kelangsung ke desa-desa. Dengan digelarnya workshop dari BPKP Perwakilan Kalbar ini akan lebih memberikan semangat desa-desa untul lebih memperkuat sistem tata kelola mereka dalam kontek perencanaannya dan aplikasi Siskeudes online ini juga kita bisa meyakinkan desa-desa hal ini akan jauh lebih memberikan jaminan agar desa-desa bisa fokus. Karena tujuan kita dari semua ini ialah pencegahan dan pencegahan itu bisa dilakukan melalui sistem yang bisa membentengi mereka," ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kubu Raya Agus Sudarmansyah menilai workshop yang digelar BPKP Perwakilan Kalbar ini bersinergi dan sinkron dengan program Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan terkait dengan sistem yang telah dikembangkan di Kubu Raya dalam upaya transparansi penyaluran dan penggunaan dana desa.
“Kondisi ini tentu harus kita syukuri, karena dengan inovasi pak Bupati Muda Mahendrawan menjadikan Kabupaten Kubu Raya sebagai Kabupaten pertama di Indonesia yang telah menerapkan sistem non tunai dengan aplikasi CMS Bank Kalbar, sehingga danaa itu bisa tersalurkan dengan tepat, cepat transparansi dan akuntabel," kata Agus.
Kegiatan ini juga dihadiri anggota DPD RI Sukiryanto dan Forkopimda Kabupaten Kubu Raya.