Singkawang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang mencatat terjadi deflasi sebesar 0,01 persen pada September 2020 atau terjadi penurunan Indeks Harga Komsumen (IHK) dari 102,49 di Agustus menjadi 102,48.
“Inflasi tahun kalender September 2020 sebesar 1,12 persen dan inflasi tahun ke tahun (September 2020 terhadap September 2019) sebesar 0,45 persen,” kata Kepala BPS Singkawang Firmansyah, Jumat (2/10).
Ia mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada dua kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks dari yang tertinggi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,10 persen; dan pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen.
“Empat kelompok pengeluaran cenderung tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; transportasi; informasi, komunikasi dan jasa keuangan; serta pendidikan,” ujarnya.
Kemudian, lima kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks dari yang tertinggi yaitu kesehatan sebesar 0,60 persen; rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,20 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,09 persen; perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,06 persen; serta perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen.
Ia mengungkapkan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada September 2020 adalah jeruk, kacang panjang, bawang putih, ikan kembung, buncis, ketimun, obat dengan resep, ikan nila, nanas dan minyak goreng.
“Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2020 adalah daging ayam ras, sawi hijau, cabai rawit, ikan tenggiri, semangka, bawang merah, bayam, ikan bawal, anggur dan wortel,” katanya.
Firmansyah menuturkan, pada September 2020 dari 90 Kota IHK di Indonesia tercatat 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Kota-kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan yang berjumlah 12 kota, pada September 2020 tercatat 4 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 0,63 persen dengan IHK sebesar 105,38 sedangkan inflasi terendah terjadi di Pontianak dengan inflasi sebesar 0,01 persen dan IHK 105,50.
“Deflasi tertinggi terjadi di Balikpapan sebesar 0,46 persen dengan IHK sebesar 102,87 sedangkan deflasi terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 102,48,” ungkapnya.