Kediri - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersepeda atau 'gowes' mengampanyekan gerakan bermasker serta memberikan motivasi untuk menggerakkan perekonomian, Sabtu (3/10).
Berangkat dari halaman Balai Kota Kediri, kegiatan ini juga diikuti oleh Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, instansi vertikal, jajaran Pemprov Jawa Timur, Forkopimda Kota Kediri, serta dari kalangan perbankan. Titik lokasi yang dikunjungi di Kota Kediri yakni, Pasar Bandar, Radio Andika, dan Sentra Tenun Ikat Kota Kediri.
Dari halaman Balai Kota Kediri, rombongan bergerak menuju Pasar Bandar melewati Jembatan Brawijaya Kota Kediri. Sesampainya di Pasar Bandar Khofifah Indar Parawansa dan Walikota Kediri membagikan 40 paket sembako kepada tukang becak. Paket sembako terdiri dari minyak 2 liter, gula 1 kilogram, beras 5 kilogram dan multivitamin. Selain itu juga dilakukan pembagian masker tenun ikat Kota Kediri kepada para pedagang dan pengunjung pasar.
Selepas Pasar Bandar, Gubernur Jawa Timur dan Walikota Kediri beserta rombongan kemudian melanjutkan gowes menuju rute selanjutnya ke Radio Andika FM di Jalan Semeru. Mengawali "on air" di Radio Andika, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyapa masyarakat Kota Kediri dan menjabarkan tujuan agenda kunjungannya.
Tidak lupa Khofifah Indar Parawansa juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain dengan tetap menerapkan protokol kesehatan serta menyampaikan perkembangan program Jatim bermasker yang dicanangkan beberapa waktu lalu.
Terkait adanya warga yang belum peduli dengan protokol kesehatan, mantan Menteri Sosial itu meminta agar mereka tetap harus diedukasi, sosialisasi harus semakin masif.
“Kita harus menyampaikan bahwa hari ini penyebaran COVID-19 belum berhenti. Mari lindungi diri kita, keluarga kita, lindungi semua yang ada di lingkungan terdekat kita. Karena kalau droplet itu bisa dua meter lebih. Jadi artinya memang masker harus dipakai dengan benar dan gunakan masker yang aman. Dan Alhamdulillah Jatim bermasker progresnya insya Allah "so far so good," ujarnya.
Khofifah mengatakan, proses sosialisasi prokol kesehatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan bagi-bagi masker secara nasional pada 14 September lalu diikuti dengan Operasi Yustisi.
"Saya ingin menyampaikan Operasi Yustisi itu sebetulnya bukan untuk mencari kesalahan, tapi bagaimana kita bersama-sama patuh terhadap protokol kesehatan. Karena ekonomi kita harus gerak, maka kalau tidak menggunakan masker yang benar dan aman itu nanti berisiko di lingkungan kerja, masyarakat, dan lainnya. Jadi kita harus menggunakan masker dengan aman dan benar. Supaya ekonomi gerak, kita juga sehat. Selamat masyarakatnya juga ekonominya,” urainya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan beberapa program yang telah dilakukan pemkot selama pandemi COVID-19.
“Setiap harinya saya terus menyampaikan kepada masyarakat ayo pakai masker. Maskernya kain aja yang bisa dicuci lagi. Kita Alhamdulillah mulai April kemarin kerjasama dengan penenun yang ada di Kota Kediri. Kita coba didesain untuk digunakan masker sehingga tukang jahit dan penenun juga berjalan. Alhamdulillah ini disambut baik dengan instansi-instansi seperti TNI, Polri, perbankan. Jadi sesuai arahan Bu Gubernur kita perkuat potensi-potensi lokal yang ada di Kota Kediri termasuk kita juga membuat platform jualan online di sini. Selain itu kita kerja sama juga dengan marketplace besar. Di Kota Kediri ini masyarakat kita yang tinggal kampung itu 80%. Yang ada di jalan besar vuma 20%. Kalau mereka harus punya toko sewa di pinggir jalan mahal. Jadi menurut saya yang paling tepat adalah daring (online),” ujarnya.
Selain melakukan on air , Gubernur Khofifah beserta rombongan juga menyerahkan bantuan diantaranya sprayer elektrik 1 unit, disinfektan 10 liter, masker kain 500 pcs, pakaian hazmat 5 pcs, latex (pendek) 1 box, hand sanitizer 10 liter, face shield 5 pcs, safety goggles (kacamata) 5 pcs, sepatu boot 2 pasang, thermometer gun 1 unit, timba cuci tangan 2 unit, dan dudukan timba cuci tangan 2 unit.
Usai melakukan on air di Radio Andika, dilanjutkan meninjau Sentra Tenun Ikat Kota Kediri. Di sana Khofifah Indar Parawansa dan Abdullah Abu Bakar melihat langsung pembuatan tenun ikat khas Kota Kediri. Selain itu keduanya juga berdialog dengan pegiat sosial media yang tergabung dalam Kediri Instafest.
Dalam dialog ini Khofifah Indar Parawansa mengajak Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Timur Divi Ahmad Joansyah, Kepala Kantor Regional 4 OJK Bambang Mukti Riyadi, Kepala Kanwil BPN Heri Santoso, Dirut Bank Jatim Busrul Iman, Sekda Provinsi Heru Tjahjono, Dirut Bank UMKM Jawa Timur Yudhi Wahyu Maharani.