Buton - Sekretaris Daerah Kabupaten Buton La Ode Zilfar Djafar mengatakan, program kota pintar atau 'smart city' adalah kebutuhan mutlak untuk mempromosikan wisata dan potensi daerah lainnya.
“Buton memilik banyak destinasi wisata dan sejumlah potensi lainnya. Meski Buton juga masih memiliki daerah terpencil yang belum terjangkau oleh jaringan seluler. Untuk keburuhan akan program smart city tersebut merupakan kebutuhan mutlak," kata Sekda Buton La Ode Zilfar Djafar, usai memaparkan program Smart City dalam assessment program Gerakan Menuju Smart City.
Sekda Buton memaparkan persiapan smart city dihadapan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara virtual yang difasilitasi Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Buton, Jumat (2/8).
Sejatinya, kata Sekda, gerakan menuju smart city ini telah digaungkannya 4 tahun lalu.
“Kementerian Kominfo sekiranya dapat membantu mewujudkan Buton Smart City, mengingat daerah penghasil aspal ini masuk sebagai daerah penunjang Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional di Kabupaten Wakatobi,” katanya.
Sekda mengatakan, dalam rangka menuju gerakan smart city ini, Buton belum memiliki grand design, hanya saja dalam rangka pelayanan masyarakat, sejumlah organisasi perangkat daerah telah menggunakan sistem aplikasi.
"Sebenarnya kalau berbicara smart city itu walaupun secara grand design kita belum miliki, tetapi beberapa kegiatan pemerintahan dalam rangka pelayanan masyarakat kita sudah punya aplikasi yang merupakan inovasi-inovasi dari setiap OPD sendiri," ujarnya.