Manggarai - Pemerintah Kabupaten Manggarai menyelenggarakan Launching Inovasi Kabupaten dalam rangka meningkatkan daya saing daerah dalam menata kelola pemerintahan.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Ranaka kantor Bupati Manggarai, Kamis (1/10), dibuka oleh Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Tri Widodo Wahyu Utomo, didampingi Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara Isti Heriani, bersama tim.
Hadir dalam kegiatan ini, pimpinan DPRD, unsur forkopimda, para asisten setda, staf ahli, pimpinaan OPD, pejabat struktural dan inovasi pada masing-masing OPD.
Tim dari Lembaga Pusat Inovasi Administrasi Negara (LPIAN) mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Manggarai dalam inovasi daerah yang diciptakannya.
Deputi Kajian dan Inovasi Administasi Negara Tri Widodo memcontohkan inovasi yang dilakukan dinas pertanian Kabupaten Manggarai seperti pola Simantri (Sistem Manajemen Pertanian Terintegrasi), inovasi gerakan Maco ( merawat coklat), inovasi dinas peternakan dengan inovasi telur tanpa masalah, inovasi dinas Kesehatan dengan inovasi HAPUSS (hari pungut sampah sehari) meski inovasi yang diusulkan terlihat sederhana tetapi inovasi-inovasi ini tidak hanya ditunggu masyarakat Manggarai tapi juga seluruh masyarakat Indonesia "Contoh inovasi Simantri ini akan terlihat alur distribusi dan alur konsumsi yang baik serta lancar sehingga di satu sisi produksi bisa dikembangkan," ujar Tri Widodo.
"Begitu pula dengan Dinas Peternakan, meski sederhana inovasi ini (telur atasi masalah), isinya sama, ada peternak merawat ayam lalu ayam hasilkan telur, tetapi cara kita lakukan berbeda," Sambungnya.
Yang harus dilakukan dengan inovasi, kata Tri Widodo, yakni hal-hal rutin yang terus dilakukan bukan sekedar rutinitas namun terus diperbaharui.
Hal lain yang disampaikan Tri mengenai inovasi di Dinas Kesehatan seperti Inovasi HAPUSS (Hari Pungut Sampah Sehari.
Inovasi HAPPUSS dari Dinkes Manggarai, lanjut Tri, bukan tujuan menggantikan peran Dinas Lingkungan Hidup tetapi untuk membentuk mental generasi muda dalam upaya menjaga kebersihan dan lingkungan yang bersih dan sehat. "Sehingga lima atau sepulu tahun mendatang, Manggarai bisa menjadi kabupaten yang bebas sampah,"tuturnya.
Dikatakan Tri, meski baru tahap aksi launching inovasi daerah, tahap yang penting bagaimana memberikan branding atau nuansa berbeda dari apa yang dilakukan yang seolah-olah biasa-biasa saja "Maka tiap kita harus menggaungkan inovasi-inovasi yang sudah di launching hari ini, promosikan di media sosial dan website untuk menunjukan inovasi-inovasi kita,"ungkapnya.
Ia mengatakan ketika sesuatu direpitisi harapannya akan menjadi kebiasaan dan tidak berhenti pada tahap-tahap awal melakukan inovasi tetapi dilakukan secara berkelanjutan.
"Kami tentu akan membantu kabupaten Manggarai sebagai pusat inovasi publik. Saya memiliki optimisme Manggarai akan mengalami kemajuan dan perkembangan dalam hal pembangunan ekonomi, sosial dan sektor-sektor pembangunan lainnya,"ucap Tri.
Sementara itu, mewakil Pejabat sementara (Pjs) Bupati Manggarai, Sekda Fansi Jahang menuturkan, pendampingan lembaga pusat inovasi administasi negara dalam kegiatan laboratorium inovasi daerah menjadi sebuah kesempatan emas bagi pemda Manggarai untuk menghasilkan program-program inovatif yang tentunya berdampak secara langsung pada peningkatan kualitas pelayanan publik serta upaya perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
"Saya memberikan apresiasi atas kerja keras dari semua tim inovasi dari pusat dan komitmen tim inovator di daerah yang mampu menghasilkan program inovatif demi kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat Manggarai," katanya.
Kerja yang telah terjalin antara Pemkab Manggarai dengan pusat inovasi administrasi negara, ujarnya, menjadi awal yang baik untuk mendorong berkembangnya kabupaten Manggarai sebagai salah satu daerah lumbung inovasi di NTT.
Dijelaskan Sekda Fansi Jahang, inovasi program kerja pemerintah menjadi sebuah langkah cerdas untuk meningkatkan pencapaian kualitas kinerja pemerintah serta dapat menjadi barometer penilaian indeks kepuasan masyarakat.
Jahang mengatakan, pelayanan publik yang efisien, respulsif dan akuntabel menjadi harapan masyarakat dalam tata kelola pemerintahan yang baik.
Ia menambahkan, bentuk inovasi dalam tata kelola pemerintahan tidak hanya memberikan dampak eksternal namun secara internal di dalam dunia birokrasi, inovasi dipandang sebagai instrumen penerapan reformasi birokrasi.
Pada hakikatnya kata dia, inovasi merupakan aktualisasi budaya gotong royong yang mengkombinasikan peran top down dan buttom up.
Sekda Fansi Jahang menambahkan, dalam tahap implementasi gagasan inovasi dibutuhkan kolaborasi peran pimpinan dan partisipasi aktif ASN pada semua level.
Komitmen pimpinan perangkat daerah juga ditegaskan Sekda Jahang, selain komitmen tim inovatif dan tim inovator di masing-masing perangkat daerah ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja inovasi antara kepala daerah dengan pimpinan perangkat daerah.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan (Bappelitbang) kabupaten Manggarai Adi Empang menjelaskan, Bappelitbang menjadi leading sektor dalam upaya koordinatif pelaksanaan kegiatan laboratorium inovasi daerah yang merupakan sebuah program prioritas nasional dalam rangka pendampingan pemerintah pusat kepada daerah dalam penyusunan gagasan dan pengembangan inovasi pemerintah daerah yang difasilitasi LAN RI.
Dikatakan Adi, dari 36 perangkat daerah di Kabupaten Manggarai, sebanyak 34 perangkat daerah menyatakan siap untuk masuk dalam tahapan inovasi dengan jumlah inovasi yang akan dilaunching yakni 54 judul inovasi "Awalnya 83 gagasan inovasi namun berkurang disebabkan aspek finansial dan keterbatasan SDM,"ujarnya.
Namun diyakini Adi Empang, inovasi-inovasi tersebut bisa menjadi aset dalam pengembangan inovasi di masa mendatang dan menjadi catatan penting khususnya dalam perencanaan anggaran perangkat daerah.
Launching Inovasi daerah dilakukan dengan mengikuti dan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu juga dilakukan penandatanganan perjanjian pelaksanaan inovasi antara kepala daerah dan perwakilan OPD, diantaranya Dinas Pertanian, Bappelitbang, Dinas P2KBP3A, Inspektorat, BLUD RSUD dr. Ben Mboi.