Kediri - Persik Kediri menyikapi serius penundaan lanjutan Liga 1 Indonesia musim 2020 hingga November yang diumumkan Ketum PSSI Mochamad Iriawan. Penundaan selama sebulan dari jadwal awal tersebut membuat manajemen Persik kecewa dengan ketidakjelasan status Liga 1.
Seharusnya, sesuai jadwal yang sudah dirilis PT Liga Indonesia Baru (LIB), skuad Macan Putih akan menghadapi tuan rumah PS Sleman, Kamis (1/10). Dengan penundaan tersebut, keberangkatan tim ke Yogyakarta yang rencananya dilakukan Selasa (29/9) terpaksa harus dibatalkan.
Presiden Persik Kediri Abdul Hakim Bafagih mengungkapkan, klub sangat dirugikan dengan penundaan kompetisi, karena merusak total perencanaan keuangan yang telah ditata.
"Sekarang harus ditata ulang lagi setelah ada penundaan. Tentunya dalam hal ini PSSI dan PT LIB ikut bertanggung jawab. Kalau ke depan seperti ini terus, semua klub bisa bangkrut," tandas Hakim.
Dia menambahkan, kerugian lain yang dialami klub berkaitan dengan sponsorship. Pasalnya, ada dua sponsor besar yang batal merapat.
"Ini jelas merugikan kami di klub," katanya.
Hakim menegaskan, penundaan tersebut juga bakal menggangu mental pemain.
"Untuk sementara, manajemen akan berkoordinasi dengan tim pelatih soal program latihan yang diberikan kepada pemain dalam waktu dekat," ujarnya.
Untuk langkah selanjutnya, Hakim mengatakan, klub masih menunggu keputusan PSSI lewat surat resmi, apakah menunda liga atau membatalkan kompetisi musim ini.
"Kami akan bersikap setelah ada keputusan resmi dari PSSI," tegasnya.