Pasar yang terletak tepat di pinggir jalan Desa Pematang Tujuh itu akan menjadi model baru dalam menghidupkan ekonomi masyarakat. Selain strategis, pasar itu merupakan akses yang menghubungkan tiga kecamatan diantaranya Kecamatan Rasau Jaya, Sungai Kakap dan Teluk Pakedai.
"Kita harapkan dengan adanya pasar minggu ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk menghasilkan perekonomian mereka, meski hanya hanya sepekan sekali," kata Kepala Desa Pematang Tujuh Surjana saat mendampingi Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan ketika memantau aktivitas pasar minggu, Minggu (27/9).
Surjana menambahkan, para pedagang yang menempati 20 lapak pada ini mayoritas wagra desa Pematang Tujuh, namun ada juga warga dari Desa Punggur Kecamatan Sungai Kakap dan ada juga dari Desa Arus Deras Kecamatan Teluk Pakedai.
"Kedepan kita juga akan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mengembangkan pasar ini. Sehingga pasar ini akan lebih menjadi daya tarik warga setiap melewati pasar itu," ujarnya.
Di tempat yang sama, Bupati Muda Mahendrawan menilai, pasar minggu ini merupakan suatu inisiatif dan gagasan yang baik dari ibu-ibu paradigta. Inisiatif ini muncul, karena adanya sumber daya dalam mengembangkan sluruh potensi yang ada, yang mana di pasar ini para pedagang menjual sumber pertanian, buah-buahan, sayur mayur, perikanan.
"Langkah ini kedepannya akan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di desa. Saya nilai, rekayasa pasar ini sangat ilmiah sekali yang dihasilkan ibu-ibu paradigta. Mereka berinisiatif untuk melakukan upaya merekayasa pasar, sehingga pasar ini bisa menjadi daya tarik bagi warga yang berkunjung," kata Bupati Muda.
Bupati menuturkan, jika pasar ini bisa menjadi magnet dan warga merasa enak untuk mereka bertransaksi, maka akan lebih memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi warga, apalagi kondisi pasar ini sangat strategis sekali. Meski desa Pematang Tujuh berada jauh di ujung yang berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap dan berseberangan langsung dengan Kecamatan Teluk Pakedai. Saya rasa ini sangat tepat sekali bagi Kades di sini bersama PKK dan ibu-ibu paradigta menginisiatif membangun pasar ini. Ini merupakan suatu terobosan yang akan saya kawal kedepannya.
"Saya kira ini perlu kita benahi lagi, karena pasar ini dimulai dan berproses dari nol, tentu kondisi ini perlu kita perbaiki lagi dengan menyediakan tenda agar aktivitas jual beli itu bisa lebih nyaman bagi warga. Apalagi pasar ini sangat dekat dengan sungai tempat hilir mudiknya nelayan dan petani yang mengantarkan hasil perikanan, sayur mayur mereka," tuturnya.
Menurutnya, pasar ini akan menjadi model yang kedepannya akan diterapkan bagi desa-desa lainnya dan desa-desa di Kecamatan lainnya juga bisa mengikuti pola dalam menginisiasi dan merekayasa pembentukan pasar minggu ini.
"Saya salut dengan alumni paradigta dan ini merupakan hasil didikan alumni paradigta yang memberikan ruang dan inisiatif serta gagasan dan saya sangat mengapresiasi desa Pematang Tujuh yang langsung laki respon. Inilah yang dinamakan dengan otonomi desa yang bisa melakukan inisiatif dan gagasan. Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, Kubu Raya mampu memulihkan ekonomi masyarakat lebih produktif dengan hasil pertanian, perkebunan dan holtikultura," paparnya.
Bupati mengatakan, jika di pasar ini semakin banyak variasinya, tidak hanya dari yang mentah saja, juga dari pengelolahan produk-produk UKM. Jika semua ini bisa dikemas dengan baik, maka pasar ini akan menjadi magnet wisata juga bagi Desa Rasau Jaya dan Desa Pematang Tujuh.
"Wisata itukan luas, ada wisata air dan wisata sungai, sehingga setiap orang singgah pasti ada pasarnya. Apa yang menjadi trip-trip persinggahan orang dan bisa membawa oleh-oleh. Karena pasar itu bagian dari wisata yang dapat menyenangkan pengunjung," jelasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Rosalina Muda Mahendrawan mengatakan, dengan adanya pasar ini, setiap ibu-ibu bisa mengembangkan kreativitasnya dalam menambah ekonomi rumah tangga. Kedepan, TP PKK akan melihat hasil kreativias ibu-ibu di pasar ini dan melakukan pembinaan dan menghimpun ibu-ibu untuk memberikan label halalnya.
"Kami juga akan mendaftarkan setiap olahan hasil kreativitas ibu-ibu ini untuk didaftarkan ke Dinas UMKM agar bisa menerima program pelatihan agar pelaku UMKM itu mendapatkan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dalam menentukan kemasan dan lebel halalnya," ujar Rosalina.
Ketua Dekranasda Kubu Raya itu juga meyakini Dinas terkait juga akan melakukan program-program pemberdayaan ini untuk masyarakat. Tentunya kegiatan ini juga harus bekeejasma dengan Dinas PMD, Perikanan dan Dinas Perikanan untuk memasarkan hasil UMKM ibu-ibu ini.
"Saat ini produk UMKM Kubu Raya semakin bertambah, hal ini dapat dilihat di Galeri Dekranasda yang berada di lobi kantor bupati. Yang mana hampir setiap pekan pasti ada produk UMKM baru yang dipajangkan. kondisi ini membuktikan bahwa, setiap warga sudah mulai berlomba-lomba memproduksi hasil UMKM-nya, sehingga kondisi ini semakin terasa getaran denyutnya," ucapnya.