Baturaja - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, terus berupaya mempercepat program pemasangan jaringan gas rumah tangga, salah satu upayanya dengan menemui langsung Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI di Jakarta.
"Pertemuan kami hari ini dengan pihak Kementerian ESDM untuk membahas terkait program jaringan gas rumah tangga agar segera terealisasi," kata Bupati OKU Kuryana Azis melalui Kabag Humas dan Protokol, Fery Iswan keterangan tertulis, di Baturaja, Selasa (8/10).
Dia mengatakan, semua persiapan pendukung untuk pemasangan jaringan gas rumah tangga di Kabupaten OKU telah disiapkan oleh pemerintah daerah setempat sehingga diharapkan program tersebut dapat berjalan dengan baik.
Pada prinsipnya, kata dia, pertemuan pihaknya bersama pihak kementerian tersebut, Bupati OKU Kuryana Azis menyampaikan komitmennya dalam prinsip perizinan, pengawalan dan pengawasan program jaringan gas rumah tangga ini akan memperhatikan aspek sosial masyarakat.
"Mudahan-mudahan dalam waktu dekat ini pemasangan jaringan gas rumah tangga segera dibangun di Kabupaten OKU," harapnya.
Dia menjelaskan, program pemasangan jaringan gas yang akan dibangun di Kabupaten OKU ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gas rumah tangga yang ramah lingkungan dan hemat biaya bagi masyarakat menengah kebawah di wilayah setempat.
"Dengan dibangunnya proyek strategis ini diharapkan nantinya dapat membantu masyarakat OKU dalam memenuhi kebutuhan gas rumah tangga," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Infrastruktur dan Pembangunan Migas Kementerian ESDM RI, Alimudin Baso dalam kesempatan tersebut menambahkan bahwa pada prinsipnya pihaknya akan membantu dan mensupport Pemkab OKU untuk percepatan program jaringan gas rumah tangga dibangun di wilayah setempat.
Menurut dia, terkait percepatan pembangunan program jaringan gas rumah tangga merupakan upaya proyek strategis nasional yang memiliki urgensi tinggi untuk mensejahterakan masyarakat yang akan direalisasikan di tahun 2020.
Untuk tahap pertama, lanjut dia, akan dibangun sebanyak 5.000 unit sasaran rumah tangga tanpa dipungut biaya dalam pemasangan jaringan gas tersebut.
"Tahap awal ini akan dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama 49 kabupaten/kota di Indonesia dimulai pada Januari 2020 mendatang," ujarnya.