Labuan Bajo - Presiden Joko Widodo telah memberikan lima arahan terkait percepatan transformasi digital, yang terkait dengan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, pembuatan roadmap transformasi digital, integrasi pusat data nasional, penyiapan SDM/talenta digital, dan percepatan regulasi dan skema pembiayaan terkait transformasi digital.
"Arahan ini diturunkan oleh Kementerian Kominfo ke dalam beberapa program kebijakan prioritas di sektor pembangunan infrastruktur digital, adopsi teknologi baru, peningkatan talenta digital, penyiapan regulasi, serta penguatan kolaborasi Internasional di bidang digital," kata Menteri Kominfo Jhony G Plate saat membuka Rapat Koordinasi Dukungan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Wilayah Wisata Super Prioritas Nusa Tenggara Timur, Jumat (25/9).
Dijelaskannya pembangunan dan perluasan infrastruktur digital menjadi salah satu program prioritas utama Kementerian Kominfo.
"Ini dilakukan untuk meningkatkan rasio dan menurunkan disparitas Internetifikasi di berbagai wilayah di Indonesia, di mana masih ada 12.548 desa di seluruh Indonesia yang belum terjangkau sinyal 4G dan sekitar 150.000 titik layanan publik yang belum terjangkau akses Internet cepat," katanya
Lebih lanjut, di Provinsi NTT sendiri ada 645 desa yang belum terjangkau sinyal 4G, dimana 542 desa berada di wilayah 3T dan 103 desa berada di wilayah non-3T. Hingga akhir tahun 2020, Kementerian Kominfo menargetkan pembangunan 121 lokasi BTS USO 4G.
Adapun tahun depan akan dibangun 421 BTS baru, sehingga akan terdapat total 542 BTS berdiri di provinsi ini, dimana lokasi pembangunan itu diantaranya 16 kabupaten/ kota.
"Lokasi pembangunan terbanyak ada di Sumba Timur yakni 89 titik, Manggarai Timur 66 titik, Ende 59 titik, Alor 33 titik, Manggarai dan Lembata masing-masing 31 titik, Manggarai Barat 24 titik, Sumba Tengah 21 titik.
Kemudian Sumba Barat Daya dan Nagekeo masing-masing 2 titik, Sumba Barat 4 titik, Lembata TTS 15 titik, Sabu Raijua 3 titik, Rote Ndao 15 titik, Kupang 24 titik dan TTU 4 titik.
Dari total 7.652 titik Internet cepat yang dibangun oleh BLU BAKTI, 852 titik berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 538 titik diantaranya dimanfaatkan untuk sektor pendidikan, sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk kantor pemerintahan, pelayanan kesehatan, pusat kegiatan masyarakat, dan sebagainya.
Menteri Jhony menegaskan terkhusus di wilayah Labuan Bajo, pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini juga dilakukan untuk mendukung realisasi Labuan Bajo sebagai salah satu dari Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang sekaligus akan menjadi tuan rumah bagi pagelaran internasional, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023.
Menteri menambahkan pada 40 titik area wisata, tahun ini, 18 BTS 4G diharapkan dapat selesai pembangunannya pada minggu ketiga bulan Oktober. Saat ini, 87 site 2G, 120 site 3G, 52 site 4G, serta 14 site BTS USO telah terbangun di Labuan Bajo.
(Syarif ab)