Buton - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-28 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan secara virtual resmi ditutup, Jumat (25/9).
Meski minim medali, kafilah Kabupaten Buton diharapkan tidak putus asa dan tetap akan diberikan reward oleh Pemkab Buton.
Asisten Tata Pemerintahan dn Kesra Sekda Kabupaten Buton Alimani mengatakan, hasil yang didapatkan kafilah pada MTQ ke-28 ini merupakan hal yang biasa. Menurutnya, dalam perlombaan kita harus mengakui setiap keunggulan yang dimiliki oleh peserta dari daerah lainnya.
"Dalam lomba kali ini bukan berarti Kabupaten Buton dengan tidak dapat juara, mematahkan semangat kita. Tapi smeua ini harus menjadikan motivasi untuk kita lebih baik lagi kedepannya. Memang juara tidak bisa kita miliki untuk tahun ini, tapi harapan dan semangat tidak boleh kita hilang," katanya.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi bersama dengan pihak Kementerian Agama Kabupaten Buton, sehingga pada pelaksanaan MTQ berikutnya kafilah Buton bisa mempersembahkan hasil yang terbaik.
"Kita akan evaluasi semuanya khususnya dalam hal ini Kementerian Agama Kabupaten Buton. Saya yakin mereka sudah ada program-program yang secara konkret untuk dilakukan agar kafilah lebih baik kedepannya," ujarnya.
Diakuinya, salah satu penyebab utama Kabupaten Buton tidak masuk peringkat 10 besar dalam MTQ tingkat Sultra, karena para peserta harus bertanding secara virtual. Terlebih lagi, penyelenggaraan lomba semacam ini merupakan hal baru.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buton Mansur menuturkan, selama ini jajarannya sudah melakukan pembinaan kepada para kafilah.
“Hanya saja kita belum terlalu siap menghadapi MTQ yang dilaksanakan secara virtual. Kalau pembinaan kita sudah cukup bagus ini, pemda juga sudah mendukung kegiatan ini, hanya karena mungkin daerah lain lebih siap dari kita," jelasnya.
Untuk kedepannya, pihaknya akan lebih giat lagi agar pada pelaksanaan MTQ berikutnya.
Ia juga mengaku banyak mendapatkan pengalaman dari para peserta yang mendapatkan juara untuk nantinya dapat diterapkan untuk para peserta khafilah Kabupaten Buton.
"Kelihatan memang kita masih jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain, maka tentunya kita akan belajar kiat-kiat apa yang sudah dilakukan oleh teman-teman yang sudah berprestasi di daerah lain untuk menjadi masukan," ungkapnya.
Ia menambahkan, kendati gagal meraih prestasi, para peserta akan tetap diupayakan untuk mendapatkan reward.
"Untuk reward sudah pasti ada, hanya dalam bentuk apa kami belum bisa sampaikan karena masih koordinasi dengan Pak Bupati Buton, tapi yang pasti semua akan mendapatkan reward dari pemda," ujarnya.