Kediri - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto ini memberikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kota Kediri.
"Terkait dengan integrasi sistem informasi Pemerintah Kota Kediri dalam rangka peningkatan kesehatan, Pemkot Kediri telah berupaya mengintegrasikan sistem informasi yang terbaik, misalnya pemberian bantuan serta beberapa layanan publik antara lain aplikasi “cek bansos”, data kependudukan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," katanya.
Ditambahkan, aplikasi e-suket yaitu surat keterangan yang terintegrasi atas sistem pelayanan di kelurahan dan data kependudukan. Pemerintah Kota Kediri terus berupaya mengintegrasikan aplikasi layanan publik sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Selanjutnya Wali Kota Kediri juga menuturkan langkah-langkah dalam rangka mencegah TPA yang overload, Pemerintah Kota Kediri telah membangun TPA 3 dan revitalisasi TPA 1. Sehingga sampai tahun 2022 TPA masih cukup.
Selain itu Pemerintah Kota Kediri bersama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri mendorong pembangunan TPA regional yang diinisiasi oleh Pemprov Jawa Timur yang sampai sekarang sudah berjalan pada tahapan feasibility study oleh Dinas Pekerjaan Umum Citra Karya Provinsi Jawa Timur.
Kemudian dalam mempertahankan Indeks Pembangunan Manusia saat kondisi Covid-19 ini, Abdullah Abu Bakar Walikota Kediri menuturkan komponen pembangunan indeks manusia adalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Untuk menjaga indeks tersebut tidak turun, Pemerintah Kota Kediri tetap melaksanakan pendidikan dengan metode daring, serta memberikan pendidikan dasar secara gratis, memberikan beasiswa pendidikan tinggi, hingga dalam bidang kesehatan dan ekonomi.
“Pemerintah Kota Kediri melakukan penanggulangan Covid-19 dengan berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat, pemulihan ekonomi, dan penyediaan jaring komunikasi sosial. Disesuaikan penggunaan dana tak terduga dalam upaya penanganan Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi lokal,” ujarnya.