Singkawang – Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie melakukan pemancangan pertama pembangunan Sheet Pile Promenade, di Kelurahan Kuala, Kecamatan Singkawang Barat.
“Pembangunan Sheet Pile Promenade ini adalah merupakan bantuan dari pusat untuk program kota tanpa kumuh (Kotaku),” kata Tjhai Chui Mie, dalam keterangan tertulis Dinas Kominfo Kota Singkawang, Senin (21/9).
Tjhai mengatakan, Promenade yang akan dibangun adalah sepanjang 232 meter dari totalnya sepanjang 670 meter.
“Kelurahan Kuala ini akan kita tata guna meminimalisir kawasan kumuh,” ujarnya.
Penataan Kota Singkawang akan selalu pihaknya lakukan terus setiap tahun, sehingga Kota Singkawang bisa benar-benar bersih, indah dan cantik.
“Hal ini yang akan kita perjuangkan, mudah-mudahan setelah dilakukan pemancangan pertama ini target penyelesaian pembangunan bisa tepat waktu dan hasilnya bisa memuaskan,” ujarnya.
Yang paling utama adalah masyarakat Kelurahan Kuala benar-benar bisa merasakan apa yang Pemkot Singkawang bangun.
“Target penyelesaian selama 300 hari atau bulan Maret 2021. Sekarang pembangunannya sudah mencapai 30 persen,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perkimta Singkawang, Agus Priyatno mengatakan, lokasi yang terdampak dari pembangunan ini berada di wilayah RT 10 Kelurahan Kuala berjumlah 30 rumah.
“Sebanyak 17 rumah dilakukan pemotongan bangunan dan 13 rumah warga lainnya akan direlokasi,” kata Agus.
Berdasarkan SK Wali Kota Singkawang lahan seluas 43 hektar ditetapkan sebagai kawasan kumuh di Singkawang.
“SK itu sudah ditandatangani sejak tahun 2017 lalu,” ujarnya.
Namun dengan segala upaya yang dilakukan Pemkot Singkawang, kawasan kumuh dapat diperkecil menjadi 5,41 hektar.
“Upaya-upaya yang dilakukan, diantaranya membangun drainase, jalan, dan sanitasi air bersih,” ungkapnya.
Untuk di Kelurahan Kuala, Pemkot Singkawang akan menata kawasan tersebut menjadi objek wisata Water Front.
“Dengan sudah dibangunnya Water Front, diharapkan daerah tersebut menjadi ODTW baru di Kota Singkawang. Sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, tinggal bagaimana masyarakat setempat mengemasnya,” jelasnya.