Labuan Bajo - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) terus berupaya menggenjot UMKM, khususnya di lima destinasi wisata super prioritas, salah satunya di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kemenkop melatih para pelaku koperasi dan UKM agar bisa beradaptasi di tengah pandemi COVID-19, melalui peningkatan produksi maupun pemasaran secara digital.
Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia Kemenkop dan UKM Arif Rahman Hakim saat membuka acara Peningkatan Kapasitas SDM Melalui Pelatihan Terpadu mengatakan, pelatihan yang digelar tersebut sebagai dukungan kepada daerah pariwisata.
Menurutnya, pelatihan telah digelar di lima destinasi super prioritas yaitu Danau Toba Sumatra Utara, Mandalika NTB, Borobudur Magelang, dan kali ini di Labuan Bajo NTT.
Arif mengatakan, pelatihan juga akan dilanjutkan di Likupang Minahasa Utara Sulut.
"Pelatihan yang kami lakukan disini untuk mendukung daerah pariwisata. Materi pelatihan yang diberikan, kaitannya untuk mendukung daerah-daerah pariwisata," ujar Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia KemenkopUKM, Arif Rahman Hakim, usai membuka pelatihan KUMKM Eksis dan Mampu Beradaptasi Pada Masa Pandemi dan New Normal Covid-19 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (14/9).
Arif menjelaskan, pelatihan yang dilakukan, antara lain untuk pemandu wisata, pelaku kerajinan, pengolahan hasil kuliner, pertanian, perikanan hingga kewirausahaan agar bisa meningkatkan pemasaran secara digital. KemenkopUKM mentargetkan, pelaku UMKM di destinasi Labuan Bajo memiliki bekal pengetahuan, dalam menghadapi perubahan penurunan pemasaran dan beradaptasi dengan pandemi COVID-19.
"Targetnya yang ingin dicapai, pelaku UMKM diharapkan mempunyai bekal pengetahuan untuk bisa menyesuaikan terhadap perubahan perubahan yang ada. Perubahan yang dialami adalah mereka yang mengalami penurunan pemasaran," katanya.
Kemenkop dan UKM, kata Arif, memberikan materi tetang pemasaran digital melalui di laman-laman katalog pemerintah yaitu LKPP dan BUMN. Bahkan menurutnya, kerjasama dilakukan dengan Telkom untuk melatih pelaku UMKM mahir terhadap e-commerce dan aplikasi pasar digital.
"Sehingga kami memberikan materi baik melalui kordinasi e-comerce yang ada, maupun pemasaran digital di laman laman katalog pemerintah. Dengan LKPP maupun laman - laman katalog BUMN. Kami bersinergi dan berkoordinasi dengan LKPP dan PT. Telkom untuk memberikan pelatihan aplikasi pada laman pemerintah aplikasi bela pengadaan untuk BUMN dan aplikasi pasar digital (PaDi)," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula mengakui, akibat COVID-19 UMKM di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, terpuruk. Untuk itu, Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui KemenkopUKM yang memberikan pelatihan bagi 270 pelaku UMK di Labuan Bajo NTT.
"COVID-19 telah membuat UMKM di Labuan Bajo terpuruk. Saya Berterimakasih kepada Kemenkop dan UKM yang melatih pelaku UMKM agar bisa bangkit," umgkapnya.
Menurutnya, pelatihan ini sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pariwisata Labuan Bajo sangat tergantung dengan UMKM.
Agustinus mengatakan, UMKM menjadi indikator ekonomi meningkat atau terpuruk.
"Pelatihan ini sangat penting bagi UMKM Labuan Bajo. Karena pariwisata disini sangat tergantung dengan UMKM. UMKM langsung memproduksi, melakukan transaksi dan menjual," tambahnya.
Ia berharap, pelatihan tersebut akan membuat UMKM terseleksi, kompeten dan menghasilkan SDM Labuann Bajo yang unggul. Pemasaran digital katanya, sangat diperlukan bagi mereka agar lebih memiliki daya saing.
"Terutama menjaga kualitas. Saya yakin latihan untuk digital dan pemasaran. Maka UMKM memiliki peluang tinggi untuk memasarkan secara digital," ungkap Bupati dua periode tersebut.