Tanah Datar - Gotong Royong sebuah tradisi yang sudah mengakar di tengah-tengah masyarakat sebagai bentuk pengejewantahan peribahasa barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang (berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,).
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma ketika turut menghadiri kegiatan Gotong Royong (Goro) di Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan, Sabtu (12/9).
Disebutkan arti peribahasa dan menjadi rujukan kebiasaan masyarakat Minangkabau tersebut yakni dalam melaksanakan sebuah pekerjaan secara bersama-sama sehingga pekerjaan itu semakin mudah dan gampang untuk dilaksanakan
“Dengan kebersamaan dan kekompakan, seberat apapun pekerjaan kalau kita laksanakan bersama, tentu akan terasa lebih ringan dan mudah menyelesaikannya, dan Goro menjadi salah satu langkahnya, apalagi saat ini keterbatasan APBD Tanah Datar, Goro dengan mengandalkan swadaya masyarakat tentunya akan sangat membantu pembangunan, khususnya di nagari,” ujar Zuldafri.
Tidak itu saja, tambah Wabup, Goro juga bisa menjadi wadah meningkatkan rasa kekeluargaan dan silaturahmi antar sesama masyarakat.
“Dalam Goro terjadi interaksi dan komunikasi antar sesama, sehingga di saat itu bisa dilakukan penyamaan persepsi atau pandangan, penyampaian permasalahan serta cara pemecahannya, sehingga melihat manfaat Goro sangat banyak, tentu tidak ada salahnya kebiasaan ini terus dilestarikan dalam pola kehidupan masyarakat kita,” tegasnya. (KominfoTD)