Martapura - Tim Tahura Sultan Adam menerima informasi telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Desa Abirau pada Sabtu (12/9) pagi.
Kepala Tahura Sultan Adam Ainun Jariah langsung memerintahkan kepada anggota tim pemadaman agar bergerak cepat.
Dipimpin Kepala Seksi Perlindungan Hutan Marvizhon Jl, tim langsung bergegas menuju lokasi.
Meski terik matahari yang panas, tak menyurutkan semangat anggota dalam melakukan pemadaman. Kurang lebih 5 jam, mereka terus berjuang mengalahkan si jago merah. Bantuan helikopter dari BPBD Kalimamtan Selatan datang untuk melakukan pemboman air (water bombing).
Tidak berapa lama kemudian, sengatan matahari berganti mendung dan uaca berubah drastis menjadi hujan. Para kru yang tengah memadamkan api pun sontak langsung bersorak girang dan bersyukur.
Marvizhon mengatakan, kebakaran ini sempat membuat tim kewalahan.
"Api dibantu angin yang kencang, sehingga terus membesar. Ditambah medan yang terjal, sehingga menyulitkan aksi pemadaman. Namun dengan tekad dan doa dari semua anggota, plus bantuan yang terus berdatangan, hingga akhirnya api berhasil dipadamkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Fatimatuzzahra memerintahkan agar secepatnya dilakukan penyelidikan terhadap penyebab karhutla.
Secara keseluruhan, aksi pemadaman memakan waktu kurang lebih 7 jam hingga api benar-benar padam.
Aksi ini melibatkan beberapa pihak, di antaranya Tim Pemadaman Tahura Sultan Adam, MPA Ali Topan, MPA Pelawangan, MPA Tunas Muda, MPA Patra Bulu dan BPBD Kalsel.