Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, terus berupaya menciptakan dan mengembangkan program yang bernuansakan agama, salah satu di antaranya lewat wisata relegi.
Hasil Kreativitas remaja Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap bersama santri Pondok Pesantren Darul Fikri dalam memanfaatkan lahan kosong di lingkungan ponpes mampu menghasilkan wisata religi di Kubu Raya.
Masih memiliki lahan kosong lebih dari satu setengah hektar, pimpinan di Pondok Pesantren yang sudah tujuh tahun berdiri itu berinisiatif memanfaatkan lahan yang masih ada dengan mengajak pemuda desa Sungai Belidak bersama santri untuk menciptakan tempat wisata religi. Alhasil, kurang lebih dua bulan, wisata yang di mimpikan kini terwujud dengan diresmikannya wisata religi Darul Fikri oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, pondok pesantren tidak hanya dilihat dari sisi satu sudut pandang saja, tapi lebih luas yaitu mempunyai stimulan dampak ekonomi dan sosial yang luar biasa serta proses pendidikan bagi anak-anak dan lainnya.
"Untuk wisata desa di Kubu Raya dalam beberapa tahun terakhir sungguh luar biasa perkembangannya. Kondisi ini dapat kita lihat banyaknya warga yang datang ke sejumlah titik wisata desa di Kubu Raya baik di Sungai Kakap, Jeruju Besar, Sungai Kupah, Punggur Rasau Jaya dan Sungai Rengas karena warga sudah semakin jenuh. Bahkan minggu lalu sebanyak 600 orang yang tergabung dalam rombongan komunitas sepeda, motor dan komunitas lainnya mendatangi wisata hutan albasia di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di sela peresmian wisata religi Darul Fikri, Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap, Sabtu (12/9).
Bupati menambahkan, Pemkab Kubu Raya berusaha kembangkan program wisata ini, termasuk 118 desa lainnya yang tentunya memiliki ciri khas budaya peradaban yang masih hidup dan ini suatu potensi yang luar biasa bagi kabupaten termuda di Kalbar ini.
"Dengan kreativitas apa adanya, tentulah hal ini memunculkan inspirasi gerakan-gerakan yang memperkuat untuk mengurangi pengangguran, membangun inisiatif positif yang memiliki daya juang tinggi bagi anak-anak muda dan remaja yang dibutuhkan kedepannya.
Bupati menuturkan, meski ditengah pandemi COVID-19, tapi jika semuanya bisa bahagia dan tenang terus tentulah imunitasnya juga akan sendirinya menanjak, makanya di Kubu Raya saat ini ada program 4M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menanjakkan imunitas tubuh.
"Kubu Raya memiliki wilayah yang sangat luas sebanding dengan 70 kali lipat dari luasnya Kota Pontianak dengan pesisir yang luas yang di keliling tiga pintu muara yaitu muara Kakap, Kubu dan muara Kapuas. Dengan kelebihan yang dimiliki daerah kita, haruslah kita maksimalkan agar anak-anak kita tidak pengangguran, menjaga generasi umat yang pada akhirnya kehidupan kita juga akan lebih tenang," ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Fikri Ustaz Nur Kolik mengatakan, tujuan dibangunnya wisata religi ini untuk memfungsikan areal pondok yang belum terpakai semua, sehingga lahan yang masih nganggur menjadi produktif dan bermanfaat bagi pesantren serta menjalin silaturahmi dan kedekatan dengan masyarakat.
"Konsep wisata religi inilah yang cocok dengan umat dan suasana pesantren kami. Makanya kami beri nama wisata religi Darul Fikri," jelas Nur Kolik
Nur Kolik menambahkan, persiapan untuk mewujudkan wisata religi ini memakan waktu dua bulan saja dengan dibantu para asatidz dan santri yang saling bahu membahu menata seindah mungkin tempat ini agar diminati pengunjung.
"Alhamdulillah, dalam tempo dua bulan, wisata religi ini bisa kami Wujudkan dan akan memanjakan pengunjung dengan beraneka ragam kuliner khas Kecamatan Sungai Kakap yang bisa dinikmati pengunjung di cafe Anti Galau dan Resort Rumahku Syurgaku. Selain itu kami juga akan memberikan pengalaman religi bagi pengunjung dengan hadirnya Kapal Nuh, jembatan kasih sayang, Outbound, kolam pemancingan dan wisata kuliner khas kampung Sungai Kakap dengan harga yang terjangkau," ujarnya.
Nur Kolik menuturkan, sampai saat ini jumlah santri terdapat 36 orang yang berasal dari Kabupaten sanggau, Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya sendiri. Di pesantren ini memiliki tiga program pendidikan diantaranya Alim, Hafidz dan Madrasah Diniyah.
"Alhamdulillah dengan adanya dukungan dan bantuan pembangunan perkantoran dan ruang kelas dari pemerintah daerah, proses belajar mengajar di pondok pesantren ini tetap berjalan dengan baik, termasuk terwujudnya wisata religi ini," ucapnya.
Nur Kolik menjelaskan, setelah diresmikan oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, mulai Minggu (13/9), wisata religi Darul Fikri sudah boleh dikunjungi dengan harga tiket Rp5.000.
"Mulai Minggu besok, wisata religi kami ini sudah boleh dikunjungi warga. Kami akan memberikan pengalaman religi bagi pengunjung dengan berbagai hiburan yang bernuansa Islami", ajaknya.
Peresmian wisata religi Darul Fikri ini juga dihadiri anggota DPRD Kubu Raya Dapil Sungai Kakap Akhmadsyah, perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Kalbar, Polsek Sungai Kakap dan beberapa komunitas pecinta alam.