Kubu Raya Masuk Zona Hijau Daerah Terinovatif dari Kemendagri

Kubu Raya - Sejumlah inovasi dan gagasan yang diciptakan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam satu tahun terakhir, membuat kabupaten termuda di Kalbar itu kembali mendapatkan penilaian terbaik dari pemerintah pusat.

Setelah inovasi Salju Terpadu yang meraih 10 besar pada Penghargaan Pembangunan Daerah dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, kini 15 inovasi kabupaten ke-12 di Kalbar itu kembali mendapatkan penilaian terbaik dari Litbang Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan masuk zona hijau.

Sekretaris Daerah Yusran Anizam mengatakan, Kabupaten Kubu Raya masuk zona hijau dalam penilaian daerah terinovatif dari Kementerian Dalam Negeri.

"Berdasarkan hasil penilian Litbang Kemendagri untuk Indeks inovasi daerah, Kubu Raya masuk zona hijau dengan memperoleh poin tertinggi dari daerah lainnya di Kalbar," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran usai melepas Kafilah MTQ XXVIII di kediaman Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Jalan Tanjungsari 169, Pontianak, Minggu (6/9).

Yusran mengatakan, hal ini tentu tidak lepas dari motivasi dari Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang mendorong setiap SKPD, pemerintah desa dan masyarakat untuk terus berinovasi.

"Dari berbagai inovasi yang sudah diimplementasikan, mendapatkan penilaian yang sangat baik dari Kemendagri. Bahkan, beberapa instansi lainnya juga mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pemkab Kubu Raya, contoh beberapa waktu lalu, KPK memberikan apresiasi terhadap inovasi CMS dimana bapak bupati dan beberaara kepala desa di undang oleh KPK untuk menyampaikan pemaparan terkait penerapan CMS pada dana desa," tuturnya.

Yusran menjelaskan, demikian juga dengan inovasi di bidang kesehatan seperti program Salju Terpadu dan pengadaan USG portable di setiap Puskesmas juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.

"Kita bersyukur karena kita bisa masuk dalam indeks daerah terinovatif, yang bisa kita dapatkan," ucapnya.

Kemudian ada juga inovasi dalam penanggulangan COVID-19 seperti pembuatan masker oleh tukang jahit yang ada di Kubu Raya untuk pencegahan COVID-19 di masyarakat.

"Ini tentu tidak terlepas dari kerjakeras bersama semua elemen amsyarakat, dan ide-ide luar biasa dari bapak bupati untuk menghadirkan berbagai inovasi dalam layanan kepada masyarakat. Ini yang sangat kita banggakan di Kubu Raya dimana semua bisa terdorong untuk berinovasi," jelas mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kubu Raya tersebut.

Di tempat yang sama, Kepala Bappeda Kubu Raya Amini Maros mengatakan, sudah banyak inovasi yang sudah dilakukan oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, termasuk beberapa inovasi yang sangat sederhana, namun memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat.

"Saat ini Kemendagri sedang menjaring berbagai inovasi yang dilakukan oleh setiap daerah dan ini akan selesai pada bulan September ini. Inovasi itu dinilai dari keberadaan perbup dan anggaran yang mendukung hal itu," kata Amini Maros.

Dia menjelaskan, beberapa inovasi yang dinilai antara lain program Salju terpadu mendapat skor 104, kemudian inovasi fasilitasi upaya perempuan dari tindak kekerasan dan Isbat Nikah, juga sudah mendapat penilaian.

Saat ini pihaknya juga terus melengkapi beberapa data pendukung dan sudah didaftarkan kepada Kemendagri. Selain itu, program pemberdayaan konveksi dalam penanggulangan COVID-19 juga mendapat penilaian dari Kemendagri.

"Saya yakin dari 15 inovasi yang kita daftarkan kepada Kemendagri ini bisa memberikan hasil yang baik. Karena, indeks inovasi daerah Kubu Raya yang sudah dinilai sampai hari ini mendapat skor sebesar 1115," katanya.