Indramayu - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara mengumumkan 10 orang terkonfirmasi positif virus, Kamis (3/9).
"Saat ini pasien isolasi mandir, dan kontak erat terdapat 2 orang," katanya.
Berdasarkan riwayatnya, pasien mempunyai riwayat penyakit jantung sejak tahun 2013. Selain itu terdapat keluhan batuk kering, sesak nafas sejak 10 hari lalu.
Tidak ada riwayat perjalanan, namun ada kontak dengan anaknya yang baru datang dari Tanggerang - Sumedang. Pada tanggal 31/08/2020 pasien masuk RS PPN Subang, kemudian dilakukan rapid test dengan hasil reaktif. Selanjutnya pasien dirujuk ke RS Ciereng Subang dilakukan test swab dan hasil keluar pada 2 September 2020 dan dinyatakan terkonfirmasi COVID-19.
"Pasien sudah masuk ruang isolasi RS Ciereng Subang dan terdapat 9 orang kontak erat," terangnya.
Selanjutnya yang terkonfirmasi COVID-19 yakni AM (21 tahun) dari Kecamatan Terisi yang merupakan salah satu pegawai Puskesmas Kroya.
AM tidak memiliki riwayat perjalanan namun ada kontak dengan tetangganya yang baru pulang dari Bogor pada tanggal 30/08/2020.
Pada kesempatan itu juga GTPP COVID-19 mengumumkan 7 orang pegawai RSUD Indramayu terkonfirmasi positif Covid-19.
Deden menambahkan, ke tujuh pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut merupakan kontak erat dari pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebelumnya yakni AY (terdata di Kabupaten Garut).
Ketujuh pegawai RSUD Indramayu yang terkonfirmasi positif COVID-19 yakni LL (27 tahun) dari Kecamatan Sindang, NP (28 tahun) dari Kecamatan Indramayu, RY (48 tahun) dari Kecamatan Indramayu, M (49 tahun) dari Kecamatan Indramayu, FR (30 tahun) dari Kecamatan Sindang, IB (37 tahun) dari Kecamatan Balongan, dan RA (32 tahun) dari Kecamatan Indramayu.
"Ketujuhnya merupakan pegawai pada RSUD Indramayu dan kontak erat dari pasien terkonfirmasi sebelumnya yakni tuan AY serta tidak ada riwayat perjalanan kemanapun," kata Deden.
Saat ini Semua pasien sudah isolasi di RSUD Indramayu dan pendataan kontak erat masih dilakukan.
Atas kejadian itu, lantai 2 RSUD Indramayu (jajaran manajemen) ditutup karena ada disinfeksi ruangan dan manajemen menerapkan pola kerja work from home (WFH).